Kontras.id, (Gorontalo) – Memperingati 1 Desember, sejumlah Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia wilayah Gorontalo menggelar aksi demonstrasi di depan Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jum’at 01/12/2023.
Dalam tuntutannya, KNPB mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera tuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi dari tahun 1961 hingga per hari ini.
Selain itu juga mereka meminta agar menghentikan operasi dan menarik militer baik organik maupun nonorganik di seluruh tanah Papua.
“Tutup dan menolak PT. Freeport, perusahaan kelapa sawit, PT. Blok Wabu, dan seluruh perusahaan asing di tanah Papua,” tegas salah satu orator dalam orasinya.
KNPB juga meminta agar kriminalisasi, intimidasi dan diskriminasi terhadap pejuang demokrasi serta aktivis Papua merdeka dihentikan.
Salah satu orator, Marfed Enombere mengatakan, yang dibutuhkan oleh Papua saat ini adalah kemerdekaan.
“Kami tidak minta bantuan dari Indonesia, akan tetapi yang kami inginkan adalah kemerdekaan di atas tanah kami sendirisendiri,” kata Marfed.
Selain itu, diungkapkan Marfed bahwa angka kemiskinan masih merajalela di atas tanah Papua.
“Papua adalah daerah yang kaya, akan tetapi kemiskinan menjadi angka nomor satu di daerah kami,” ungkap Marfed.
“Maka dalam kesempatan ini kami meminta hentikan perusahaan-perusahaan ilegal di atas tanah Papua, itu hanya untuk memperkaya orang asing bukan untuk orang-orang Papua,” tandas Marfed.
Penulis Ghaffar Becelebo
