Example floating
Example floating
DaerahKesehatan

Balita di Aceh Utara Diduga Jadi Korban Malpraktek Oknum Dokter Spesialis

×

Balita di Aceh Utara Diduga Jadi Korban Malpraktek Oknum Dokter Spesialis

Sebarkan artikel ini
RSU Kasi Ibu Lhokseumawe
Foto : RSU Kasih Ibu Lhokseumawe,(foto : Ahmad Mirzda/Kontras.id).

Kontras.id, (Aceh) – Balita di Aceh Utara, Riyan Alvandra (4) warga Desa Tanjung Dalam Selatan, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara diduga jadi korban malpraktik oknum dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Lhokseumawe.

Keluarga korban Nurul Asma (22) di Lhokseumawe memaparkan, dugaan malpraktek tersebut terjadi saat oknum dokter spesialis berinisial K melakukan operasi pengangkatan peluru senapan angin dalam perut korban. Namun, perasi dilakukan tanpa hasil Rontgen. Padahal menurut keluarga hasil tersebut merupakan cara agar diagnosa pasien diketahui.

“Usai dioperasi, dokter menyebutkan tidak menemukan peluru di dalam perut korban. Anehnya operasi langsung dilakukan, sementara hasil rontgen belum keluar,” paparnya Nurul, Jum’at 20/05/2022.

Nurul mengatakan, kondisi korban semakin parah usai lepasnya jahitan operasi yang mengakibatkan isi perut korban nyaris terburai pada Rabu (19/05/2022). Selanjutnya korban dibawa kembali ke RSU Kasih Ibu.

“Dokter yang menangani korban terkesan lepas tangan dan tidak bisa kembali menangani korban sehingga terpaksa digantikan dengan dokter lainnya. Kemudian dokter merujuk korban ke RSU Zainal Abidin,” kata Nurul.

Saat ini, kata Nurul Asma, korban sudah dirujuk ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh dan kondisinya sudah mulai membaik setelah menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di perut korban.

“Alhamdulillah kondisi adik kami sudah membaik setelah menjalani operasi pengangkatan peluru di Banda Aceh. Yang jadi pertanyaan kami pihak keluarga adalah kenapa saat di operasi di RSU Kasih Ibu tidak ditemukan peluru tersebut,” kata Nurul.

“Saat itu korban terkena peluru nyasar dari senapan angin milik tetangga dan dirujuk ke RSU Kasih Ibu Lhokseumawe pada Sabtu (07/05/2022). Namun petugas medis di rumah sakit tersebut tidak bisa dapat melakukan upaya apapun untuk mengeluarkan peluru itu, padahal pelurunya masih terlihat,” sambut Nurul.

Bahkan kata Nurul, petugas medis dinilai tidak tegas mengambil tindakan dan terkesan plin-plan dalam menanggapi keluhan pasien dan keluarganya.

“Petugas medis di RSU Kasih Ibu plin-plan karena awalnya menyatakan untuk dirujuk ke RSU Cut Meutia, kemudian dibatalkan tanpa memberikan penjelasan. Hal tersebut terjadi berulang kali. Hingga akhirnya korban dioperasi pada hari Senin (09/07/2022),” kata Nurul.

Nurul menilai, kinerja RSU Kasih Ibu kurang profesional dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

Awak media ini mencoba mendatangi RSU Kasih Ibu untuk meminta konfirmasi, namun pihak Rumah sakit terkesan menghindar dan tak ingin ditemui.

“Saya sudah masuk dan meminta izin ke pihak administrasi, namun tidak bisa bang,harus tunggu arahan dari direktur katanya,” ungkap security yang ditemui awak media saat piket.

Penulis : Ahmad Mirzda
Share :  
Example 120x600