Kontras.id (Gorut) – Aktivis Gorontalo Utara, Tutun Suaib dan Fain Gadang berharap, disaat realisasi pekerjaan proyek POKIR (Pokok Pikiran) jangan ada intervensi dari Anggota DPRD.
Kata Tutun, DPRD tidak perlu mengintervensi soal proyek tersebut, karena pihaknya akan mengawal realisasinya.
“Memang ini hasil dari aspirasi masyarakat melalui reses Anggota DPRD, namun kadang POKIR ini menjadi penitipan proyek melalui RAPD secara perorangan maupun lewat Komisi atas nama DPRD. Sehingga itu kami akan kawal,” tegas Tutun kepada Kontras.id, Rabu 06/01/2021.
Tutun mengatakan, jangan sampai POKIR ini menjadi jurus siluman untuk menghasilkan angka nominal yang justru merugikan rakyat dan hanya memperkaya oknum tertentu.
“Jangan sampai POKIR ini berubah wujud menjadi jenis kegiatan siluman, titik terangnya sejumlah usulan tapi bukan perjuangan aspirasi dan hanya usulan yang terangkum,” kata Tutun.
“Yang kedua, jangan sampai hanya teknik dan jurus untuk menggasak APBD, karena kegiatan tersebut jelas menghasilkan angka nominal,” sambung Tutun.
Ditempat terpisah Fain Gadang melalui via celuler menuturkan, bahwa permasalahan POKIR ini menjadi perbincangan hangat dikalangan aktivis, pasalnya mampu menggeser anggaran untuk pekerjaan beberapa item yang vital di Gorontalo Utara.
“Mengapa POKIR jadi persoalan yang menggeliat dan menjadi pusat perhatian dikalangan aktivis, karena POKIR ini antara aspirasi dan transaksi,” ucap Fain.
Pria yang sering disapa Ayi Waras ini menyampaikan, POKIR merupakan produk usulan hasil reses yang menghasilkan sejumlah usulan-usulan yang berasal dari konstituen Anggota DPRD.
“Dari hasil investigasi kami dan obrolan warung Kopi, bahwa POKIR ini merupakan ladang duit bagi para Anggota Legislatif. Aleg sering menjadikan POKIR sebagai penghasilan tambahan diluar gaji, tunjangan, dan SPPD. Intinya, ini urusan perut,” terang Ayi.
Kata Ayi, jatah POKIR terbatas pada nilai nominal tertentu, namun semua tergantung kelincahan individu dalam melakukan loby-loby kepada SKPD dibawah koordinasi atau mitra kerjanya.
“Maka kami aktivis siap mengawalnya agar tidak ada intervensi dari DPRD,” pungkas Ayi.
Penulis : M. Agus Lamatenggo
Editor : Anas Bau