Example floating
Example floating
DaerahPemerintahanPendidikan

SMAN 7 Gorut Gelar Home Visit Hingga ke Sulteng

×

SMAN 7 Gorut Gelar Home Visit Hingga ke Sulteng

Sebarkan artikel ini
Para Guru SMA Negri 7 Gorut
Foto : Para guru SMA Negri 7 Gorut,(foto Istimewa).

Kontras.id (Gorut) – SMA Negeri 7 Gorontalo Utara kembali melakukan Home Visit Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga ke Provinsi Sulawesi Tengah.

Tim Home Visit ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Gorut, Hj. Yusniarty J. Ekie, S.Pd.

“Kali ini, Desa Molangato, Kecamatan Palele Provinsi Sulteng menjadi objek utama home visit PJJ, dimasa pandemi Covid-19,” ungkap Yusniarty kepada Kontras.id. 31/10/2020

Yusniarty menjelaskan, siswa SMA 7 ada yang berasal dari Provinsi Sulteng. Sehingga memilih tempat itu menjadi objek utama home visit. Tapi kata Yusniarty, lebih dulu di Desa Kasia dan Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorut.

“Di bulan September agenda home visit dilakukan diwilayah Kecamatan Tomilito dan Kwandang. Oktober kami agendakan untuk wilayah Kecamatan Sumalata, Tolinggula dan Desa Molangato. Utuk Kec. Anggrek dan Monano kami jadwalkan di awal bulan November,” kata Yusniarty.

Yusniarty mengatakan, home visit ini diprioritaskan bagi siswa yang tidak terjangkaunya jaringan internet. Pihaknya memberikan kopian materi setiap mata pelajaran dan tugas, agar siswa tersebut tetap belajar.

“Nanti berikutnya tugas yang sudah diberikan akan kami kumpul kembali. Karena pandemi belum berakhir, untuk saat ini pembelajaran tatap muka belum diadakan. Dalam pembelajaran sistim daring ini banyak kendala yang kami temukan, diantaranya tingkat semangat belajar siswa menurun, dan keterjangkauan Jaringan Internet tidak ada, sehingga kami lakukan home visit guna untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh,” tutur Yusniarty.

Yusniarty menambahkan, dalam pelaksanaan home visit pihaknya tetap perioritaskan protokol kesehatan guna untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Karena Sulteng menjadi objek utama kunjungannya, maka diwajibkan masing-masing memeriksa kesehatan di Puskesmas, membawa 4 buah masker dan Hand Sanitizer.

“Meski sistim pembejaran masih daring, kami berharap bantuan dari  orang tua siswa agar mendorong semangat anak-anak untuk tetap belajar. Karena kita tau bersama bahwa pembelajaran sistem daring ini tingkat belajar anak menurun, maka saya sangat berharap peran orang tua untuk membantu kami,” pungkas Yusniarty.

Penulis : M. Agus Lamatenggo
Redaktur : Rollink Djafar
Share :  
Example 120x600