Example floating
Example floating
DaerahHeadlinePemerintahan

Kerusakan Lingkungan Meningkat, Aktivis Soroti Kinerja DLH Gorut

×

Kerusakan Lingkungan Meningkat, Aktivis Soroti Kinerja DLH Gorut

Sebarkan artikel ini
Fain Gadanga
Foto : Aktivis Lingkungan Gorut, Fain Gadanga,(foto Agus/Kontras.id).

Kontras.id (Gorut) – Aktivis Lingkungan Fain B. Gadanga mengaku prihatin, atas kondisi lingkungan di Gorontalo Utara yang semakin hari kerusakannya makin meluas.

Kata Fain, permasalahan kerusakan lingkungan adalah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, namun peran dinas terbuat dinilai minim.

“Saya merasa aneh dengan sikap Dinas Lingkungan Hidup yang seolah-olah membiarkan maraknya sabotase lingkungan di Gorut,” kata Fain kepada Kontras.id, Rabu 14/10/2020.

Tak hanya itu, Fain juga menilai DLH Gorut minim dalam penataan lingkungan dan hanya lebih focus pada satu titik, yaitu area perkantoran (Blok Plan).

“Itu pun tidak maksimal, buktinya napak jelas di area blok plan tumpukan sampah tidak beraturan. Sementara kita tau bersama, Gorut ini bukan hanya blok plan, melaikan ada 11 Kecamatan dan 123 Desa,” ucap Fain.

Kata Fain, hal ini diperparah lagi dengan maraknya galian c yang tidak berizin di Kecamatan Tomilito, dan sampah PLTU yang dibuang sembarangan. Seharusnya menertipkan ini adalah bagian dari tugas DLH, tetapi hingga hari ini persoalan tersbut tidak pernah diatasi.

“Secara pribadi berharap DLH lebih fokus dalam penataan lingkungan, khusunya di Kecamatan Tomilito yang saat ini tingkat sabotase lingkunganya membuat masyarakat resah,” pungkas Fain.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gorut, Ilyas Lagarusu saat temui diruang kerjanya mengaku persoalan sabotase lingkungan adalah masalah serius, akan tetapi pihaknya mengalami kendala dalam penataan. lingkungan.

“Terkait sampah, kami DLH secara maksimal sudah berusaha untuk melaksanakan penataan, mulai dari sosialisasi hingga turun langsung dengan pasukan yang dimiliki, tetapi yang menjadi kendala adalah oprasional dan armada,” ungkap Ilyas.

“DLH hanya memiliki anggaran 2,4 Miliar. Pembayaran PTT sekitaran 1 M lebih,  untuk Covid-19 22 persen dari Anggaran. Sementara kami punya Armada pengangkut sampah hanya 6 unit, 3 diantaranya rusak. Pada pergeseran baru-baru ini kami hanya dapat tambahan 32 Juta, sehingga ini yang menjadi kendala kami,” lanjut Ilyas.

Ilyas mengatakan, dengan kondisi anggaran yang sangat minim, pihaknya tidak putus asa untuk melakukan penataan lingkungan. Ia juga berharap agar kesadaran masyarakat dalam menata lingkungan perlu ditingkatkan.

“Banyak sampah yang dibuang liar, inilah yang sering terjadi. Kami meminta seluruh masyarakat agar sama-sama bantu kami untuk menjaga lingkungan kita ini. Terkait laporan-laporan sabotase lingkungan akan kami tindak lanjuti dengan turunkan tim untuk melakuakn investigasi,” pungkas Ilyas.

Penulis : M. Agus Lamatenggo
Redaktur : Rollink Djafar
Share :  
Example 120x600