Kontras.id (Pohuwato) – Rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk Pilkada Pohuwato, resmi jatuh pada pasangan Saipul Mbuinga dan Suharsi Igirisa (SMS) sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Pohuwato.
Menyingkapi hal ini, Eks Ketua DPD ll Golkar yang juga Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga menegaskan akan bersikap netral pada perhelatan Pilkada 9 Desember nanti.
“Saya memilih untuk lebih konsen dalam menyelesaikan sisa masa jabatan saya. Apalagi kita sedang diperhadapkan dengan pandemi Covid-19 yang semakin meningkat,” kata Syarif kepada media ini, Senin 31/08/2020.
“Jujur saya dari awal mengatakan, ketika kita diperhadapkan antara Pilkada dan Covid-19 saya lebih memilih Covid, dan berharap Pilkada tidak harus dipaksakan di tengah pandemi,” tutur Syarif.
Syarif mengaku ingin konsen pada permasalahan penanganan Covid, dan menyelesaikan sisa waktu dan tanggung jawab sebagai kepala daerah. Untuk Pilkada Pohuwato dirinya memilih posisi netral sebagai pemerintah, karena menurutnya semua para calon merupakan putra-putra terbaik daerah.
“Saya ingin memberikan pesan penting, ruang terbuka luas untuk para calon melakukan suatu kompetisi yang saya harap akan berlangsung secara fair. Curahkanlah segala bentuk ide, gagasan, visi, untuk membangun dan memberikan pengabdian yang tebaik demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pohuwato,” tegas Syarif.
Selain itu Syarif juga membuka ruang bagi DPD II Golkar Pohuwato untuk melakukan langkah-langkah politik yang tidak mencederai demokrasi.
“Hargai dan hormati kontestan lain. Partai politik hanya menjadi sarana untuk tujuan besar memberikan satu pengabdian terbaik bagi daerah dan masyarakat. Tunjukan dan berikan yang terbaik untuk merebut dan meraih simpati rakyat,” pungkas Syarif.(03)
