Kontras.id (Gorut) – Dinilai melanggar kesepakatan bersama Aktivis Gorontalo Utara (Gorut) meminta pemerintah Provinsi Gorontalo dan pemerintah daerah Gorut memberi sanksi tegas ke PT. Gorontalo Listrik Perdana (GLP).
Aktivis Amin Dj. Suleman mengatakan, PT. GLP diduga diam-diam telah mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina untuk di pekerjakan di PLTU Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito.
“Kami aktivis Gorut kecewa dengan sikap inverstor PLTU Tomilito yang seakan tidak mengindahkan hasil kesepakatan bersama perintah daerah. Ini tidak tidak bisa dibiarkan,” kata Aktivis Amin Dj. Suleman kepada awak media ini, Sabtu 08/08/2020.
“Kami minta Pemprov Gorontalo dan Pemkab Gorut menindak tegas PT. GLP, jangan pemerintah hanya diam seakan tak punya kekuatan,” tegas Amin.
Baca Juga : 13 TKA Cina Masuk PLTU Tomilito, Wabup Gorut Geram
Amin mengaku, sebelum kesepakatan antara pemerintah dan pihak PLTU terjadi, pihaknya berencana menggelar aksi atas penolakan terhadap kedatangan TKA. Karena menghargai kesepakatan bersama maka para aktivis memilih membatalkan aksi.
“Namun sangat disayangkan, pihak GLP tak menghiraukan kesepakatan itu. Seakan kesepakatan itu tidak penting bagi mereka, dan ini terbukti dengan datangnya 13 TKA asal Cina yang saat ini sudah ada didalam PLTU Tomilito,” kata Amin.
Menurut Amin, kali ini tak ada pertimbangan lagi bagi aktivis untuk tidak melakukan aksi karena pihak PLTU Tomilito tidak menepati kesempatan.
“Ingat, rakyat memegang kedaulatan tertinggi di negara kita,” tutup Amin.
Di tempat terpisah aktivis Tutun Suaib mengatakan, secara pribadi ia sangat sedih dan kecewa dengan sikap PT. GLP yang tidak menepati janji, meski janji itu dilakukan di hadapan orang nomor 2 di Provinsi Gorontalo(Wakil Gubernur Gorontalo _red).
“Seakan mereka menganggap perjanjian atau kesepakatan tersebut tidak penting, dan seenaknya memasukan TKA ke dalam perusahaan,” tutur Tutun.
“Kalau hari ini pemerintah tidak mampu mengatasi tingkah laku GLP, maka kami dengan hati nurani akan mengatasi GLP dengan turun kejalan,” tegas Tutun.
Karen hal ini kata Tutun, bukan hanya kali pertama terjadi malah sudah berulang-ulang kali di lakukan oleh PT. GLP.
“Ini sudah menjadi budaya GLP yang leluasa dan seenaknya mendatangkan TKA sesuka mereka. Ingat, kami tidak akan tinggal diam, kami akan akan turun kejalan dengan masa yang sangat besar,” pungkas Tutun.(06)