Kontras.id, (Gorontalo) – Publik Gorontalo kembali diguncang isu serius terkait aparat penegak hukum. Jagat maya tengah ramai memperbincangkan beredarnya video percakapan antara seorang perwira tinggi Polda Gorontalo dengan sosok yang disebut-sebut pelaku Pertambangan Tanpa Izin (PETI).
Dalam tayangan itu, terlihat seorang polisi diduga berpangkat AKBP diduga meminta fasilitas kantor secara terang-terangan kepada pengusaha tambang emas ilegal.
Namun hingga kini, institusi Polda Gorontalo memilih berdiam diri. Tidak ada bantahan, penjelasan, maupun tindakan nyata yang disampaikan ke masyarakat.
Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media melalui pesan WhatsApp kepada Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Desmont Harjendro, sejak Kamis 21 Agustus 2025 hingga Jumat 22/08/2025 pun tidak mendapat jawaban.
Fenomena tambang emas ilegal di Gorontalo sejatinya bukan perkara baru. Dampaknya telah menggerus lingkungan sekaligus memicu konflik horizontal di tengah masyarakat. Ironisnya, alih-alih ditindak tegas, muncul dugaan adanya relasi khusus antara aparat penegak hukum dengan para pelaku PETI.
Baca Juga: Video Diduga Perwira Polda Gorontalo Ngobrol Mesra dengan Bos PETI Viral di Media Sosial
Sebelumnya, jagat maya Gorontalo digegerkan oleh sebuah rekaman video yang menampilkan seorang perwira tinggi Polda Gorontalo tengah bercakap santai dengan pria yang dikenal sebagai pengusaha Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) pada Kamis 21 Agustus 2025.
Perwira diduga menjabat Kasubdit Intelkam itu tampak akrab berbincang dengan MB alias Marten, sosok yang sebelumnya sempat bersitegang dengan Kapolres Boalemo.
Dalam percakapan tersebut, sang pejabat diduga meminta dukungan berupa fasilitas kantor kepada pihak pengusaha tambang.
