Kontras.id, (Gorontalo) – Adu mulut antara Sekertaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Gorontalo, Yahya Podungge dan masa terjadi saat aksi damai belasan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto di depan Gedung DPRD, Jumat 21/07/2023.
Pantauan Kontras.id, adu mulut terjadi lantaran Yahya Podungge menolak keinginan mahasiswa masuk ke ruang rapat paripurna DPRD untuk menggelar sidang istimewa ala masa aksi.
Alasan mahasiswa menggelar sidang istimewa, karena tidak ada satupun Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo datang menemui dan menerima aspirasi mereka.
Sementara itu, Yahya meminta mahasiswa untuk melakukan orasi di halaman. Nantinya, seluruh tuntutan mahasiswa tersebut akan disampaikan ke para Anggota DPRD.
Karena tak terima dengan tawaran itu, adu mulut antara Yahya dan masa pun terjadi. Namun perdebatan tersebut tidak berlangsung lama. Masa meminta agar Yahya meninggalkan mereka untuk melanjutkan orasi di depan gedung itu.
Baca Juga: Belasan Mahasiswa Geruduk DPRD Kabupaten Gorontalo, Ini Tuntutan Mereka
Dalam orasinya mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta DPRD agar meningkatkan pengawasan mereka terhadap kebijakan pemerintah daerah terkait pemberhentian hubungan kerja (PHK) masal kepada tenaga honorer di Kabupaten Gorontalo.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak DPRD dan pemerintah daerah untuk segera mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberhentian kepala desa (Kades) yang telah menjadi Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg).
Masa mengancam, jika tuntutan yang disampaikan tidak diindahkan oleh DPRD maka mereka akan datang kembali dengan masa yang lebih banyak.
Penulis Thoger