Kontras.id, (Gorontalo) – Fraksi Demokrat Kebangkitan Nasional, yang terdiri dari gabungan Partai Demokrat, PKB, dan PAN, berhasil mencetak sejarah baru di DPRD Kabupaten Gorontalo.
Meskipun hanya memiliki tujuh kursi, fraksi gabungan ini mampu menggulingkan dominasi partai-partai besar, termasuk Golkar, dalam komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) periode 2024-2029.
Keberhasilan ini terlihat jelas dari posisi-posisi kunci yang mereka kuasai di berbagai komisi. Muhlis Panai dari PKB memimpin Komisi I yang membidangi Pemerintahan, Hukum, dan HAM, sementara Hamka Pakaja dari PAN dipercaya memimpin Komisi III yang berfokus pada pembangunan.
Di sisi lain, Fraksi Golkar yang berhasil memenangkan sembilan kursi di Pemilu justru gagal meraih posisi pimpinan komisi.
Dominasi Fraksi Gabungan tidak hanya terlihat di komisi, tetapi juga di Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar). Empat perwakilan Fraksi Gabungan, seperti Muhlis Panai (PKB) dan Ningsih Nurhamidin (PAN), Sudarni Ratno (Demokrat), dan Rahmat I. Maku (PKB) duduk di Banmus, sementara Golkar hanya diwakili tiga orang selain Ketua DPRD, Zulfikar Usira, Iskandar Mangopa, Abdurahman Akase dan Aripin Kilo.
Di Banggar, situasi serupa terjadi dengan Fraksi Gabungan berhasil menempatkan empat wakil, Sudarni Ratno (Demokrat), Rahmat I. Maku (PKB), Ningsi Nurhamidin (PAN) dan Yanto Sudirman (Demokrat), sementara Golkar kembali kalah dengan tiga wakil saja, Wilvon Malahika, Yunus Dunggio dan Zulfikar Usira selaku Ketua DPRD.
Di Badan Kehormatan (BK), Fraksi Gabungan menempatkan Hamka Pakaja dari PAN, sedangkan Golkar tidak memiliki keterwakilan
Perubahan drastis ini kontras dengan periode 2019-2024, di mana PPP selaku pemenang pemilu kala itu dengan tujuh kursi mampu mendominasi AKD. Kini, Fraksi Gabungan mengambil alih kendali, menyingkirkan Golkar yang harusnya mendominasi, kerana menjadi pemenang Pemilu 2024 dengan sembilan kursi.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Gorontalo Bentuk AKD Periode 2024-2029, Ini Komposisinya
Ketua Fraksi Golkar, Wilvon Malahika, mengungkapkan bahwa upaya komunikasi intensif telah dilakukan untuk mencari komposisi yang lebih adil. Namun, hasilnya tetap tidak mengubah peta kekuatan di AKD.
“Kami sudah mencoba berkomunikasi beberapa kali, tapi hasilnya begini. Niat kami dari awal ingin membangun hubungan harmonis, jadi kami ikut saja. Pada akhirnya, semuanya akan berjalan baik,” ujar Wilfon.
Wilfon menegaskan bahwa Fraksi Golkar tetap berkomitmen untuk bekerja sama dan melaksanakan tugas sebaik-baiknya, dengan tujuan melayani rakyat tanpa menciptakan gesekan.
“Tujuan kita cuma satu, bermitra dengan baik dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, santai dan tepat waktu. Kita bikin harmonis saja, mau bersikeras juga kasihan rakyat. Jadi nikmati dan ikuti saja, kan akan berakhir dengan damai juga,” tandas Wilfon.