Kontras.id, (Gorontalo) – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Gorontalo tampaknya enggan memberikan tanggapan atas kekhawatiran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo terkait Proyek Bendungan Bolango Ulu.
BEM menyoroti potensi masalah yang bisa terjadi pada proyek tersebut, yang dikhawatirkan akan bernasib sama dengan Proyek Revitalisasi Danau Limboto.
Koordinator BEM Provinsi Gorontalo, Man’ut M. Ishak memberi pernyataan kepada Kontras.id, Kamis 19 September 2024. Man’ut menilai bahwa proyek revitalisasi Danau Limboto dimaksudkan untuk menangani sedimentasi dan kerusakan lingkungan di kawasan tersebut.
Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan, proyek yang telah berjalan bertahun-tahun itu dianggap gagal dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu memperbaiki kondisi ekologi danau.
Kekhawatiran ini kemudian diperluas ke proyek pembangunan Bendungan Bolango Ulu, yang menjadi salah satu infrastruktur strategis dalam upaya pengendalian banjir di Gorontalo. BEM menyoroti potensi risiko kegagalan proyek tersebut jika tidak dikelola dengan baik, terutama jika belajar dari pengalaman revitalisasi Danau Limboto yang dinilai kurang efektif.
Namun, BWS sejauh ini tidak memberikan komentar terkait kekhawatiran tersebut. Sejumlah media lokal Gorontalo telah berupaya meminta tanggapan ke pihak BWS dengan mengirim surat yang berisi pertanyaan terkait kekhawatiran BEM mengenai potensi kemiripan nasib antara dua proyek besar tersebut.
Baca Juga: BEM Ke BWS: Pekerjaan Bendungan Bolango Ulu Jangan Bernasib Seperti Danau Limboto
Surat tersebut telah dilayangkan sejak kemarin, Jumat 20 September 2024. Namun hingga berita ditulis, Sabtu 21/09/2024, BWS tak kunjung memberikan keterangan.
Dengan sikap diam ini menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk anggapan bahwa pihak BWS mungkin masih melakukan kajian lebih lanjut atau enggan menanggapi kritik dari pihak mahasiswa.
BEM sendiri mendesak agar ada keterbukaan informasi dan evaluasi yang transparan terhadap proyek Bendungan Bolango Ulu, termasuk bagaimana pengelolaan proyek tersebut akan berbeda dari Revitalisasi Danau Limboto, guna memastikan proyek ini tidak berakhir mengecewakan.