Kontras.id, (Gorontalo) – Ujuk rasa yang mewarnai pelantikan 40 Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo di Bawah Menara Pakaya Tower Limboto ricuh, Senin 26/08/2024.
Antara massa yang notabene merupakan mahasiswa dari sejumlah universitas di Gorontalo tersebut bentrok dengan para Anggota Kepolisian yang sedang melakukan pengamanan aksi.
Pantauan Kontras.id, bentrok antara massa dan pihak keamanan bermula saat negosiasi antara Calon Anggota (Caleg) DPRD Kabupaten Gorontalo yang akan dilantik dengan massa aksi tidak menemukan solusi.
Karena tidak ada solusi, para Caleg DPRD meninggalkan massa. Tidak terima, massa memaksa mengikuti para Caleg yang akan memasuki Gedung DPRD. Aparat yang melakukan pengamanan mencoba mencegat massa, sehingga aksi dorong antara mahasiswa dan aparat pun tak terhindarkan.
Sejumlah massa aksi memaksa untuk tetap bisa masuk ke Gedung DPRD bersama para Caleg yang akan dilantik. Tidak berselang lama, antara mahasiswa dan pihak keamanan saling pukul. Sejumlah
Akibat kericuhan tersebut, satu mahasiswa dari Universitas Muhammadyah Gorontalo (UMGo), Ismail Aziz mengalami luka di bagian bibir, diduga kena pukul.
Baca Juga: Pelantikan 40 Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Diwarnai Unjuk Rasa
Karena kejadian itu, aksi sempat terhenti. Namun tak berselang lama, masa kembali berkumpul untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Dalam orasinya, Ismail Aziz menyampaikan bahwa apa yang terjadi kepada dirinya merupakan bukti bahwa aparat kepolisian melakukan tindakan represif terhadap massa aksi.
“Kawan-kawan mahasiswa saya tidak apa-apa. Tetapi saya sampaikan bahwasanya hari ini terbukti aparat kepolisian telah melakukan tindakan represif terhadap massa aksi,” tegas Ismail.
“Meski kita diinjak-injak pun untuk memperjuangkan hak rakyat, itu tidak akan membuat kita pantang mundur kawan-kawan,” tandas Ismail yang disambut teriakan hidup mahasiswa oleh massa aksi.
Meski telah terjadi kericuhan antara massa dan aparat keamanan, aksi tetap berlanjut.