Kontras.id, (Gorontalo) – Bahas soal rencana hak interpelasi Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, pimpinan DPRD Kabupaten Gorontalo bersama pimpinan fraksi menggelar rapat tertutup, di ruang Dulohupa, Senin 20/09/2021.
Rapat yang digelar tertutup dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Syam T. Ase tersebut diduga terjadi insiden yang tak terduga. Pasalnya dari pantauan awak media yang berada diluar ruangan, terdengar suara keras seperti seseorang melempar sesuatu di atas meja sambil berkata hak interpelasi. Tak berselang lama, Wakil Ketua DPRD Irwan Dai keluar dari ruang rapat dengan wajah cemberut.
Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar. Dirinya mengaku, tidak tahu persis apa yang terjadi.
“Silahkan tanya kepada pak Irwan Dai, sebab saya tidak tahu apa yang terjadi,” terang Syam di ruang kerjanya.
Ditempat terpisah Irwan Dai menjelaskan, bunyi yang didengar oleh awak media disaat ia akan keluar dari ruang rapat tersebut disebabkan oleh mikrofon yang jatuh kelantai
“Disaat keluar, saya kesenggol mikrofon hingga terjatuh ke lantai. Jadi, tidak ada yang melempar sesuatu,” jelas Irwan.
Saat ditanya terkait teriakan hak interpelasi Irwan mengungkapkan, bahwa kebetulan yang akan dibahas pada saat itu mengenai hak interpelasi.
“Tidak ada teriakan, hanya kebetulan yang akan dibahas adalah hak interpelasi. Saya keluar karena ada tamu yang ingin ketemu, jadi saya keluar ruang rapat untuk melayani tamu dulu,” tandas Aleg Golkar ini.
Rapat yang dilakukan hampir dua jam itu, selain membahas hak interpelasi DPRD juga ikut membahas APBD perubahan dan APBD 2022.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau
