Example floating
Example floating
DaerahHukumPeristiwa

Diduga Depresi, Pria Paruh Baya di Gorontalo Gantung Diri

×

Diduga Depresi, Pria Paruh Baya di Gorontalo Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
Di Gorontalo
Foto : Jasad korban saat diturunkan oleh petugas Kepolisian,(foto Istimewa).

Kontras.id (Gorontalo) – Diduga karena depresi, MDk (46) warga Dusun Bondula, Desa Barakati, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu 03/02/2021.

Kasat Reskrim Polres Gorontalo Iptu Mohammad Nauval Seno menyampaikan, menurut keterangan saksi Rahim K. Hani (29) sebelum kejdian dirinya datang menjemput korban untuk diantar ke kebun yang jaraknya sekita 2 kilo meter dengan membawa alat tangki semprot.

“Namun korban meminta kepada saksi untuk mengantar istri korban terlebih dahulu ke kebun dengan membawa alat tengki semprot. Tidak lama balik saksi sudah bertemu korban di tengah perjalanan. Korban menceritakan bahwa dia sangat ketakutan dan gelisah,” terang Kasat.

Nauval mengatakan, sebelum berangkat ke kebun, korban masih sempat mendatangi rumah orangtuanya. Saat ditawari sarapan, koraban menolak dan mengatakan bahwa dia akan mati hari ini.

“Setelah itu korban pergi ke kebun miliknya yang ada di kaki gunung, Dusun Bondula. Pada Pukul 13. 00 Wita, saksi Risi Mantulangi (65) mendengar suara seperti kursi yang digeser. Karena penasaran, saksi memanggil tetangganya Munter Mago (50), sebab posisi rumah dalam keadaan tertutup. Saat diintip melalui jendela, saksi Munter Mugo melihat korban dalam posisi tergantung,” tutur Nauval.

Nauval menambahakan, untuk dugaan sementara alasan korban mengakhiri hidupnya karena depresi.

“Kami telah melakukan cek TKP dan berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan visum, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan memilih langsung memakamkan jasad korban,” punkas Nauval.

Penulis : Rollink Djafar
Editor : Anas Bau
Share :  
Example 120x600