Example floating
Example floating
AdvertorialDaerahPemerintahanPendidikan

Pembangunan Sekolah Islam di Marisa Utara, Patahkan Interpretasi Negatif

×

Pembangunan Sekolah Islam di Marisa Utara, Patahkan Interpretasi Negatif

Sebarkan artikel ini
Syarif Mbuinga
Foto : Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Umat Islam Hayatan Thayyibah TK/PAUD dan SD, Jum'at (03/07),(foto Stepon/Humas).

Kontras.id (Pohuwato) – Pembangunan sekolah Islam di desa Marisa Utara, kecamatan Marisa oleh inisiasi tokoh masyarakat setempat mematahkan interpretasi negatif mengenai lingkungan setempat yang merupakan kompleks terminal dan pasar Marisa.

Hal ini sebagaimana disampaikan bupati Syarif Mbuinga saat meletakan batu pertama pembangunan Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Umat Islam Hayatan Thayyibah yang bertujuan untuk membangun sekolah TK, PAUD, dan Sekolah Dasar Islam, Jumat 03/07/2020.

“Alhamdulillah telah memilih lokasi yang representatif. Dan juga punya visi yang bagus, yang kuat, dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia, utamanya diniyah, anak-anak kita, cucu-cucu kita, yang berada di sekitar kompleks ini. Tepatnya di Desa Marisa Utara,” ujar Syarif.

Syarif mengajak masyarakat untuk sama-sama mendoakan ikhtiar, semangat, perjuangan, dan pengabdian bapak Haji Ayat Hunowu dan segenap pihak yang telah menginisiasi pelaksanaan pembangunan TK, PAUD, SD Islam ini.

“Insya Allah diberikan hidayah, diberikan kekuatan, diberikan semangat yang terus terjaga sehingga kita berdoa Insya Allah rencana pembangunan bisa terwujud dan terealisasi sebagaimana apa yang menjadi harapan kita semua,” kata Syarif.

Marisa Utara kata Syarif merupakan satu kawasan yang strategis untuk pembangunan bisnis. Tetapi oleh masyarakat dengan tulus berfikir untuk pengembangan manusia.

“Berfikir untuk memecahkan problem bahwa kalau orang tinggal di sekitar terminal, di sekitar pasar, maka jauh dari kepentingan pengembangan pendidikan. Nah itu mereka mau bantah, mereka mau hilangkan interpretasi seperti itu,” lanjut Syarif.

Selaku pemerintah daerah Syarif pun berkenan untuk mengambil bagian dalam pembangunan sekolah Islam ini, yakni dengan memberikan dukungan anggaran.

“Harusnya ini tanggung jawab pemerintah, tetapi luar biasa justru datang inisiasi tersebut dari tokoh masyarakat setempat di bawah organize dari pak Haji Ayat. Kita punya tantangan untuk mengambil bagian,” pungkas Syarif.

Penulis : Hitler Simanungkalit
Editor : Anas Bau
Share :  
Example 120x600