Example floating
Example floating
Daerah

Tak Kunjung Selesai dan Berdebu, Warga Huidu Keluhkan Pekerjaan Jalan Ak. Luneto-Ombulo

×

Tak Kunjung Selesai dan Berdebu, Warga Huidu Keluhkan Pekerjaan Jalan Ak. Luneto-Ombulo

Sebarkan artikel ini
Warga Huidu Limboto Barat
Foto : Warga Desa Huidu Kecamatan Limboto Barat Kabgor sedang menyiram badan jalan Luneto-Ombulo yang sedang dikerjakan CV Bangun Jaya,(foto Thoger/Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Proyek rehab/pemeliharaan jalan Ak. Luneto-Ombulo yang dikerjakan oleh CV Bangun Jaya dengan nilai kontrak Rp 7.987.343.188,20 yang bersumber dari pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menuai protes Warga Desa Huidu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Pasalnya, pekerjaan yang tidak kunjung selesai tersebut meninggalkan debu yang mengganggu warga sekitar.

Rosmin Ndui (52) warga Dusun III, Desa Huidu mengaku, hingga kini mereka hanya menerima janji manis pemerintah terkait akan dilaksanakannya pengaspalan jalan tersebut. Sebab, hingga kini janji itu tak kunjung terealisasi.

“Kalau pekerjaan ini tidak berlanjut, maka warga sekitar akan terserang penyakit. Kami di sini sudah pada batuk pak, karena sering menghirup debu. Ketika berdebu, kami siram dengan air. Setiap hari kami begini pak, sehari tiga kali siram,” jelas Rosmin, Jumat 14/01/2022.

Rosmin menegaskan, bila pemerintah daerah belum menyediakan anggarannya maka lebih baik jangan dikerjakan. Sehingga tidak terbengkalai dan menyusahkan warga sekitar.

“Tidak tahu mereka yang bekerja sudah pada lari kemana. Buktinya jalan ini tidak lagi ada pekerjaan, dan malah menyusahkan kami,” keluh Rosmin.

Keluhan yang sama juga disampaikan Yanti Daud (45). Yanti yang merupakan penjual gorengan di wilayah itu mengaku terganggu dengan debu, karena berpengaruh pada dagangannya.

“Hari-hari saya semprot dengan air jalan ini pak. Satu hari tiga kali saya siram, biar tidak banyak debu dan mengganggu dagangan saya,” kata Yanti.

Kepala Desa (Kades) Huidu, Muhtar Muhune menyampaikan, pihaknya selaku pemerintah desa sudah berulangkali menerima keluhan dari masyarakat terkait debu dari pekerjaan jalan itu. Warga setempat kata Muhtar, khawatir akan berdampak pada kesehatan mereka.

“Jika tidak cepat diselesaikan pekerjaan ini, jelas kami akan menderita penyakit ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut) karena debu. Sehingga harus segera diantisipasi oleh kontraktor atau pemerintah daerah,” pinta Muhtar.

Muhtar mengungkapkan, pemenang tender proyek tersebut berasal dari Bandung Jawa Barat. Kata Muktar, menurut kontraktor pekerjaannya dilaksanakan sebanyak dua segmen. Pertama ke arah Desa Ombulo dengan lebar jalan 6 meter, segmen kedua menuju arah Desa Tunggulo dengan lebar 3,5 meter dan ditambah pekerjaan drainase disisi kiri kanan badan jalan.

“Namun hingga saat ini segmen pertama terbengkalai, segmen kedua belum tersentuh sama sekali. Menurut kabar pekerjaan ini multiyears, tapi saya lihat dipapan proyek target 114 hari sejak 24 Agustus 2021,” tandas Muhtar.

Sementara Kepala Dinas PU-PR Kabupaten Gorontalo, Romy Sahrain menjelaskan, bahwa jalan tersebut sudah siap diaspal. Pihak ketiga  masih menunggu pendukung yang memiliki AMP untuk melakukan pengaspalan.

“Mereka sementara melakukan upaya membangun negosiasi dan menunggu jadwal pihak lain untuk melakukan pengaspalan. Itu juga sementara saya upayakan agar secepatnya dan masyarakat tidak lama menunggu. (Pekerjaan) tinggal diperpanjang atau pemberian kesempatan,” jelas Romy.

Romy mengatakan, untuk penyiraman air agar tidak lagi berdebu dan mengganggu warga sekitar, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak penyedia untuk ketersediaan mobil khusus.

“Kita harap agar timbunan yang sudah tidak terbongkar, kita coba bicarakan dengan penyedia dan PPK bagaimana solusi terhadap debu itu,” tutup Romy.

Penulis : Thoger
Share :  
Example 120x600