Kontras.id, (Gorontalo) – Sindiran anti kritik yang dilontarkan oleh Ketua Fraksi Demokrat-Hanura DPRD Kabupaten Gorontalo, Nasir Potale mendapatkan tanggapan keras dari, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Syamsul Baharuddin.
Menurut Samsul, dirinya bukanlah anti kritik, apalagi kritikan yang dilontarkan dari pihak DPRD selaku mitra pemerintah. Dia menilai, kritikan yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Syafrudin Hanasi bukanlah sebuah kritikan, tapi lebih menyerang dan menghina pribadi.
“Dalam pemberitaan di media menyebutkan bahwa Kadisporapar Kabupaten Gorontalo macam-macamlah, termasuk mengatakan penjilat, kerjanya ongkang-ongkang kaki, dan kinerja yang tidak bagus,” ujar Samsul saat konferensi pers di Kantornya, Jumat 17/12/2021.
Kata Syam, berdasarkan pemberitaan tersebut kiranya antara kritikan dan hinaan itu sangatlah jauh berbeda. Menurut Syamsul, apa yang disampaikan oleh Safrudin Hanasi di media adalah sebuah penghinaan dan dampak ke keluarga.
“Kalimat penjilat, ongkang-ongkang kaki, saya anggap itu sebagai penghinaan kepada pribadi. Karena kalau memang mengkritik, maka berhubungan dengan tupoksi. Misalnya kinerja pariwisata dalam suatu kegiatan ada yang tidak jalan, atau ada kegiatan yang tidak berhasil. Maka itu boleh, dan tidak ada masalah untuk itu,” kata Syamsul.
Syamsul menegaskan, dirinya tidak anti kritik. Bahkan kata dia, bawahannya sering masuk ke ruangannya untuk mengkritik.
“Bahkan diforum-forum rapat, saya juga dikritik. Apalagi anggota DPRD yang mengkritik, saya merasa senang. Asalkan kritikannya membangunlah. Anggota dewan kan sama-sama bersinergi dengan pemerintah,” tegas Syamsul.
“Tapi jika menghina dengan menyebut pribadi saya, itu tidak dapat saya terima. Sehingga saya melaporkan itu ke pihak kepolisian,” tandas Syamsul.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau