Kontras.id, (Gorontalo) – Aktivis muda Gorontalo, Man’ut Ishak menilai Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan DPRD Provinsi Gorontalo tak lebih dari sekadar pajangan rapat.
Penilaian itu muncul setelah Ketua Pansus Pertambangan, Meyke Camaru mengumumkan bahwa kerja mereka telah tuntas dan siap dibawa ke rapat paripurna.
Mantang Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo ini mengaku terkejut dengan pernyataan tersebut. Menurut Man’ut, Pansus terlihat seperti lembaga superkilat yang mampu menyimpulkan persoalan besar tanpa perlu repot-repot menghadirkan pihak yang paling berkaitan.
“Saya kaget. Bagaimana bisa mereka mengklaim selesai, sementara perusahaan tambang utama seperti PT. Gorontalo Mineral (GM) di Bone Bolango dan PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) di Pohuwato tidak pernah diundang rapat?” ujar Man’ut kepada Kontras.id, Minggu 23/11/2025.
Ia mempertanyakan metode kerja Pansus yang justru terkesan lebih cepat daripada proses penambangan emas itu sendiri. Man’ut menyindir, jangan-jangan kesimpulan Pansus lahir sebelum persoalan dibahas.
“Kinerja Pansus justru lebih cepat daripada proses eksplorasi, kesimpulan mereka seakan lahir sebelum masalahnya dibahas,” ujar Man’ut.
Menurutnya, tidak diundangnya GM dan PETS membuat Pansus gagal menyerap informasi faktual terkait dampak aktivitas pertambangan terhadap lingkungan dan masyarakat. Akibatnya, publik berhak curiga terhadap keseriusan wakil rakyat dalam memperjuangkan kepentingan warga terdampak.
“Bagaimana mereka bisa menghasilkan solusi bagi masyarakat dan lingkungan, sedangkan aktor utama yang harus dimintai keterangan justru tidak pernah dihadirkan?” tegas mantan Presiden BEM Universitas Gorontalo (UG) ini.
Ia mengatakan, masalah serupa juga terjadi terkait konflik dua pihak yang saling mengklaim kepemilikan Koperasi Darma Tani Pohuwato. Pansus, kata Erlin, bahkan belum memanggil keduanya untuk klarifikasi.
“Lalu apa yang mau dibawa ke paripurna? Kesimpulan versi siapa? Karena tanpa perusahaan dan kedua pihak yang bersengketa, yang tersisa hanya opini Pansus sendiri,” sindir Man’ut.
“Kami selaku aktivis akan terus mengawal isu-isu publik secara independen. Kami tidak boleh tunduk pada politik sandiwara,” tandas Man’ut.
Baca Juga: Kinerja 7 Bulan Dipertanyakan, Pansus Pertambangan Klaim Rekomendasi Telah Rampung
Sebelumnya, Ketua Pansus Pertambangan, Meyke Camaru menegaskan bahwa seluruh kerja Pansus telah selesai dan siap dibawa ke rapat paripurna.
“Maaf delay respon. Pansus pertambangan telah rampung,” ujar Meyke melalui pesan WhatsApp, Jumat 21/11/2025 malam.
Meyke menjelaskan bahwa Pansus telah menghasilkan sejumlah rekomendasi penting. Rekomendasi tersebut diarahkan untuk mendorong perbaikan tata kelola pertambangan yang lebih adil dan berkelanjutan di Provinsi Gorontalo.
“Cukup banyak poin-poin rekomendasi, demi perbaikan tata kelola tambang yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Meyke.
Ia memastikan bahwa rapat paripurna akan digelar pekan depan, tepatnya pada Senin, 24 November 2025.
“Sesuai dengan jadwal paripurna yang telah kami peroleh dari penetapan Banmus (Badan Musyawarah DPRD) hari Senin, tanggal 24 November 2025,” ungkap Meyke.














