Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Syarifudin Bano, melaksanakan reses masa persidangan pertama Tahun 2025–2026 di Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (28/10/2025).
Berbeda dari biasanya, reses kali ini diisi dengan kunjungan lapangan bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, dan PUPR Kabupaten Gorontalo.
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Kasi Perencanaan BPJN, Nunung, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Provinsi Gorontalo, Meykowati Isa, serta sejumlah pejabat teknis dari pemerintah daerah.
Fokus kegiatan adalah menindaklanjuti aspirasi masyarakat pada reses sebelumnya, khususnya terkait dua ruas jalan strategis, yaitu Sidodadi–Sidomukti dan jalan Noni Hunggu, Parungi.
Syarifudin menjelaskan bahwa kedua ruas jalan tersebut sebelumnya menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, namun karena keterbatasan anggaran, penanganannya sempat tertunda.
“Reses kali ini kami melakukan kunjungan lapangan bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, PUPR Provinsi dan PUPR Kabupaten Gorontalo, terkait dengan beberapa aspirasi masyarakat pada reses-reses sebelumnya. Yakni ada dua ruas jalan Sidodadi-Sidomukti dan ruas jalan Noni Hunggu, Parungi,” ungkap Syarifudin.
Menurutnya, kedua ruas jalan itu memiliki peran vital sebagai penghubung tiga kecamatan—Asparaga, Tolangohula, dan Mootilango—serta jalur penghubung menuju wilayah Paguyaman Cs.
“Itu sudah kita bicarakan jauh sebelumnya, yang harusnya menjadi tanggung jawab kabupaten penanganannya melalui apakah DAU atau DAK, tetapi karena efisiensi semua jadi nol, jadi tidak ada anggaran untuk penanganan itu,” ujarnya.
Syarifudin menambahkan, melalui koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dan BPJN, akhirnya kedua ruas jalan tersebut mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 34,7 miliar untuk dikerjakan tahun ini.
“Untuk panjang jalan yang akan dikerjakan, kalau Sidodadi–Sidomukti itu 1,9 kilometer dengan total anggaran Rp 12 miliar lebih. Kemudian untuk jalan Noni Hunggu, Parungi itu 3,9 kilometer dengan total anggaran Rp 22 miliar lebih. Dan itu semua akan dikerjakan pada tahun ini terdiri dari dua tahap,” jelasnya.
Ia berharap pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan memberi manfaat besar bagi masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Gorontalo.














