Kontras.id, (Bolmut) – Dunia musik Indonesia akan kembali bergairah dengan kemunculan sosok lama yang pernah menghiasi panggung nasional. Dialah Iwan Raze, musisi berdarah Bugis-Manado yang dulu dikenal luas sebagai vokalis Patent Band di bawah label ternama Naga Swara.
Setelah sempat vakum dari industri musik, kini Iwan kembali dengan semangat baru, membawa karya yang lebih matang dan penuh makna. Bukan sekadar lagu, tapi pesan kehidupan.
Dalam perjalanan panjangnya sebagai musisi, Iwan Raze sudah melewati pasang surut industri hiburan. Namun satu hal yang tak pernah padam darinya adalah cinta terhadap musik. Kini ia memilih jalan solo, dengan karakter yang lebih kuat dan arah yang lebih jelas.
“Musik bukan hanya suara atau nada. Bagi saya, musik adalah cara berbagi perasaan, pengalaman, dan energi positif untuk banyak orang,” ujar Iwan saat diwawancara awak media Kontras.id, Minggu 26/10/2025.
Kembalinya Iwan disambut hangat oleh penggemarnya yang selama ini menantikan karya-karya baru darinya. Vokalnya yang khas, ditambah lirik-lirik yang menyentuh, membuat sosoknya tetap relevan di tengah perubahan tren musik digital.
Sejak Juli 2025, dua lagu solo Iwan Raze telah resmi meluncur di berbagai platform digital seperti Apple Music, Spotify, dan YouTube.
Lagu pertama, “Jangan Kembali”, rilis 30 Juli 2025, bercerita tentang keputusan tegas untuk tidak menoleh ke masa lalu meski hati masih menyimpan rindu. Lagu ini juga akan menjadi soundtrack film daerah Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, yang dijadwalkan tayang Desember 2025 mendatang.
Disusul “Tak Bisa Menemanimu” pada 31 Agustus 2025, yang mengisahkan tentang keterbatasan cinta yang tak bisa bersatu. Liriknya sederhana namun menyentuh, membuat lagu ini cepat disukai pendengar.
Dan kini, Iwan sudah menyiapkan karya ketiganya berjudul “Akhiri Rindumu”, lagu yang ia sebut paling personal, terinspirasi dari pengalaman hidup dan kerinduan pada masa lalu.
Menariknya, dua lagu Iwan yakni “Akhiri Rindumu” dan “Jangan Kembali” kini viral di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Melalui platform digital dan media sosial, lagu-lagu itu mendapat sambutan luar biasa dari pendengar luar negeri. Banyak warganet mengunggah video cover dan reaction atas lagu Iwan, menjadikannya fenomena lintas batas yang membanggakan.
“Saya sangat bersyukur dan terharu. Tidak menyangka karya saya bisa didengar dan dicintai sampai ke luar negeri. Ini motivasi besar buat saya untuk terus berkarya,” kata Iwan.
Melalui akun YouTube, Facebook dan TikTok pribadinya, Iwan juga mengumumkan bahwa “Akhiri Rindumu” menjadi bagian dari lima proyek musik baru yang akan dirilis bertahap sepanjang tahun 2025.
Iwan Raze tak ingin hanya sekadar “comeback”, tapi hadir dengan karya yang memberikan nilai.
“Selama masih bisa membuat orang lain tersenyum dan merasa terhibur, saya akan terus berkarya. Karena musik adalah panggilan hati,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, setiap lagunya kini disusun dengan makna dan pesan moral. Tak hanya bercerita tentang cinta, tapi juga tentang keikhlasan, perjuangan, dan kebijaksanaan hidup.
“Saya ingin lagu-lagu saya bisa jadi ruang refleksi. Menghibur, tapi juga mengedukasi,” katanya.
Dengan pengalaman panjang dan karakter vokal yang kuat, Iwan Raze optimistis bisa kembali menempati hati pendengar Tanah Air. Ia percaya, karya yang lahir dari ketulusan akan selalu menemukan jalannya sendiri.
“Musik itu bahasa universal. Kalau kita jujur, pendengar akan merasakannya,” tandas Iwan.














