Example floating
Example floating
DaerahHeadlineHukumPeristiwa

Traktor Bantuan Petani Diduga Dijual Perangkat Desa, Kades di Banggai Buka Suara

×

Traktor Bantuan Petani Diduga Dijual Perangkat Desa, Kades di Banggai Buka Suara

Sebarkan artikel ini
Traktor Sawah
Traktor sawah,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Banggai) – Dugaan penjualan mesin traktor bantuan petani oleh perangkat desa inisial MK alias Melki, membuat Kepala Desa (Kades) Dowiwi, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Abniel Saky buka suara.

Saat dikonfirmasi Kontras.id, Abniel mengaku tidak mengetahui adanya penjualan mesin traktor tersebut oleh perangkatnya.

“Saya tidak tahu,” ucap Abniel singkat saat ditemui pada Selasa, 30 September 2025.

Menurut sumber Kontras.id, mesin traktor itu sebenarnya tidak dijual, melainkan hanya disewakan kepada seseorang tanpa sepengetahuan anggota kelompok tani. Mirisnya, uang hasil sewa tersebut diduga dipakai sendiri oleh Melki, yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Potoiyon di desa itu.

“(Mesin itu) disewakan ke pak Dewa warga Desa SPE Dwi Pakarya, Kecamatan Simpang Raya,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Dewa membenarkan bahwa ia menyewa mesin tersebut dari Melki dengan nilai kontrak empat juta rupiah per tahun.

“Kontraknya 4 tahun sejak 2024 kemarin, dengan nilai kontrak Rp4 juta pertahun,” ungkap Dewa.

Pernyataan serupa juga disampaikan Melki kepada Kontras.id. Ia mengakui bahwa mesin tersebut hanya disewakan kepada seseorang dengan nilai kontrak Rp4 juta per tahun.

Baca Juga: Perangkat Desa di Banggai Diduga Jual Traktor Bantuan Petani

Sebelumnya, mesin traktor sawah bantuan tersebut berasal dari dana pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Dapil Banggai, Bangkep, dan Balut dari Fraksi PDIP, Suryanto.

Traktor itu diberikan kepada kelompok tani di Desa Dowiwi pada tahun 2023 untuk mendukung aktivitas pertanian warga. Namun, belakangan muncul dugaan bahwa traktor itu telah dijual oleh Melki.

“Traktor itu harusnya membantu kami menggarap lahan, tapi sekarang sudah tidak ada lagi,” ungkap salah satu anggota kelompok tani yang enggan namanya dipublikasikan pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Bantuan tersebut terdiri dari tiga unit traktor yang diserahkan kepada kelompok tani, termasuk kelompok bernama Potoiyon yang beranggotakan 13 orang dan diketuai oleh Melki. Namun, warga terkejut setelah mengetahui traktor bantuan mereka justru diduga telah diperjualbelikan tanpa sepengetahuan anggota kelompok.

“Ketua kelompok tidak pernah memberi tahu bahwa traktor akan dijual, apalagi soal uang hasil penjualan,” ujar anggota kelompok tani lainnya.

Share:  
Example 120x600