Kontras.id, (Gorontalo) – Suasana khidmat mewarnai pelaksanaan Khatam Raya yang berlangsung di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tilango, Rabu 27/08/2025.
Sebanyak 117 santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dari berbagai desa di wilayah tersebut sukses menuntaskan bacaan suci Al-Qur’an.
Acara yang mengusung tema “Bersama Al-Qur’an, Teguhkan Dalam Iman, Semangat Menata Masa Depan” itu turut dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Gorontalo, Nawir Tondako.
Hadir pula Kakankemenag Kabupaten Gorontalo H. Iswad Abdullah Pakaja, Kasi Bimas Islam H. Husain Buloto, Ketua IPARI Usman Tahir, Kepala KUA Tilango H. Sofyan Y. Patue, Camat Tilango Syamsul Qamar Gery Mustapa, para kepala KUA dari kecamatan lain, tokoh agama, kepala desa, guru TPQ, hingga orang tua santri.
Prosesi khataman diawali dengan pengalungan santri oleh Kakankemenag, diikuti penyerahan sertifikat serta transkrip nilai oleh Nawir Tondako. Momen itu menjadi simbol penghargaan atas kerja keras para santri dalam menamatkan pendidikan Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Nawir menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pembinaan generasi Qur’ani.
“Kami menyambut baik pelaksanaan Khatam Raya ini sebagai bentuk pembinaan karakter generasi muda melalui nilai-nilai Al-Qur’an,” kata Nawri.
Nawir menyampaikan bahwa para santri TPQ adalah aset masa depan yang akan menjadi pelanjut estafet kepemimpinan bangsa.
“Dengan memperkuat iman dan akhlak melalui pendidikan Al-Qur’an sejak dini, kita sedang menyiapkan fondasi yang kokoh bagi masa depan Kabupaten Gorontalo dan Indonesia secara umum. Pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” ujar Nawir.
Sementara itu, Kakankemenag H. Iswad menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya kegiatan ini.
“Khatam Raya ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan momentum penting yang mencerminkan kesungguhan para guru TPQ, peran aktif orang tua, dan semangat belajar dari para santri dalam menumbuhkan budaya cinta Al-Qur’an,” kata Iswad.
“Kami berharap kegiatan semacam ini tidak berhenti pada acara khataman semata, melainkan terus berlanjut dalam bentuk pembinaan yang berkesinambungan,” sambung Iswad.
Iswad mengatkan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo akan terus berkomitmen dalam membumikan Al-Qur’an melalui program-program pendidikan keagamaan.
“Agar kelak lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual,” ujar Iswad.
Puncak acara ditutup dengan prosesi penyematan mahkota dari santri kepada orang tua masing-masing. Ritual tersebut menjadi simbol bakti anak kepada orang tua, sekaligus mempertegas makna keberkahan atas tuntasnya perjalanan belajar Al-Qur’an.