Kontras.id, (Gorontalo) – Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk tidak lagi terjebak pada pola lama dalam merancang program kepemudaan. Mereka menilai, kegiatan yang selama ini didorong masih bersifat seremonial dan belum menyentuh aspek substantif dalam pengembangan generasi muda.
Desakan tersebut disampaikan dalam rapat kerja pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Induk Tahun 2026, yang digelar di Ruang Rapat Dulohupa DPRD, Ahad (03/08/2025).
Sekretaris Komisi IV DPRD Gorontalo, Ghalieb Lahidjun, menyoroti usulan hibah dari Dispora yang dinilai belum menyasar kebutuhan nyata pemuda di daerah.
“Hibah yang diajukan Dispora masih sebatas kegiatan rutin seperti Pramuka dan olahraga. Tidak tampak ada upaya nyata dalam pengembangan kapasitas dan kaderisasi pemuda,” ujar Ghalieb.
Menurutnya, pembangunan karakter generasi muda tidak akan tercapai jika para pemuda hanya diposisikan sebagai peserta kegiatan.
Ia menekankan pentingnya pelibatan organisasi kepemudaan sejak tahap perencanaan program. Dispora diminta untuk menggandeng Organisasi Kepemudaan Pemuda (OKP) dan Organisasi Kepemudaan Pemuda Indonesia (OKPI) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan strategis.
“Beri ruang seluas-luasnya bagi organisasi kepemudaan yang selama ini konsisten di lapangan. Mereka adalah mitra strategis dalam menyiapkan generasi masa depan,” tambahnya.
Ghalieb menegaskan, Komisi IV DPRD berkomitmen memperjuangkan anggaran yang lebih berpihak pada penguatan pemuda melalui pelatihan dan pengkaderan.
“Kami di DPRD siap mengawal agar anggaran untuk pemberdayaan pemuda benar-benar menjawab tantangan zaman. Tidak lagi sekadar kegiatan simbolik,” pungkasnya.