Example floating
Example floating
Daerah

Hari Buruh, PDPM Bolmut: ‘Kita Adalah Buruh atas Semua Harapan yang Hendak Diwujudkan’

×

Hari Buruh, PDPM Bolmut: ‘Kita Adalah Buruh atas Semua Harapan yang Hendak Diwujudkan’

Sebarkan artikel ini
DPDM Bolmut
Ketua,Sekertaris dan Bendahara PDPM Bolmut tampak mengunakan seragam resmi khas pemuda Muhammadiyah berwarna krem lengkap dengan kopiah hitam yang menjadi ciri identitas organisasi,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Bolmut) –  Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei 2025, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bolaang Mongondow Utara mengangkat semangat kebersamaan dan dedikasi dalam membangun harapan kolektif masyarakat.

Dengan mengusung tema reflektif dan sarat makna, PDPM Bolmut menegaskan posisi pemuda sebagai motor penggerak harapan dan kemajuan daerah.

Ketua PDPM Bolmut, Marsum Mokodompit menyampaikan bahwa peringatan Hari Buruh bukan hanya bentuk solidaritas terhadap kaum pekerja, tetapi juga momentum untuk menegaskan komitmen pemuda dalam membangun negeri melalui kerja nyata.

Dalam pernyataannya, ia menegaskan, ‘Kita adalah buruh atas semua harapan yang hendak diwujudkan’. Sebuah kalimat yang tidak hanya menggugah, tetapi juga memperluas makna buruh sebagai setiap insan yang bekerja dengan harapan dan cita-cita, termasuk para pemuda yang mengabdi di jalan dakwah, sosial, dan pembangunan.

Dalam visualisasi yang dirilis oleh PDPM Bolmut, tampak tiga sosok pimpinan daerah mengenakan seragam resmi khas Pemuda Muhammadiyah berwarna krem, lengkap dengan kopiah hitam yang menjadi ciri identitas organisasi. Masing-masing adalah Amar Olii sebagai Sekretaris, Marsum Mokodompit sebagai Ketua, dan Maman Masloman yang menjabat sebagai Bendahara.

Kehadiran mereka sebagai representasi pimpinan PDPM memperlihatkan kesatuan visi dalam menyuarakan semangat kerja dan pengabdian kepada masyarakat.

“Pemuda Muhammadiyah tidak berdiri di luar dari denyut kehidupan buruh. Kita hidup bersama mereka, bekerja bersama mereka, dan berjuang untuk keadilan bersama mereka,” ungkap Amar Olii, yang selama ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial kepemudaan di Bolmut.

Ia menambahkan bahwa Hari Buruh adalah momen penting untuk mengingat kembali nilai-nilai kerja keras dan pengorbanan, serta memperkuat solidaritas sosial antar elemen masyarakat.

Maman Masloman, yang membidangi urusan keuangan di PDPM Bolmut, juga menekankan pentingnya efisiensi dan integritas dalam mengelola sumber daya organisasi, yang menurutnya merupakan bentuk kerja-kerja ‘buruh ideologis’ yang tidak selalu terlihat secara fisik, namun memiliki dampak strategis dalam perjuangan panjang organisasi.

Visual banner digital peringatan ini juga menyisipkan ilustrasi para pekerja dari berbagai latar belakang, buruh bangunan, teknisi, hingga petani.

Ilustrasi tersebut memperkaya narasi bahwa buruh bukan hanya mereka yang berada di jalur industri, tetapi semua orang yang mendedikasikan tenaga dan pikirannya demi kesejahteraan bersama.

Dengan mengangkat tema yang universal dan membumi, PDPM Bolmut memberikan makna baru pada peringatan Hari Buruh, bukan sekadar sebagai agenda seremoni, tetapi sebagai pernyataan sikap.

Pemuda Muhammadiyah di daerah ini tampil sebagai agen perubahan yang menjadikan kerja dan pengabdian sebagai pilar utama perjuangan.

Momentum ini juga menjadi ruang kontemplatif bagi organisasi kepemudaan di daerah untuk merenungkan kembali kontribusinya terhadap pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.

PDPM Bolmut, dengan konsistensinya mengangkat isu-isu kemasyarakatan, kembali menegaskan peran strategis pemuda dalam menyuarakan harapan rakyat kecil, termasuk para buruh.

Sebagaimana yang tertuang dalam penutup visual banner tersebut, ‘Kita adalah buruh atas semua harapan yang hendak diwujudkan’. Ungkapan ini menjadi benang merah seluruh rangkaian refleksi, mengajak masyarakat untuk menghargai setiap bentuk kerja, baik fisik maupun intelektual, sebagai bagian dari perjuangan kolektif menuju kehidupan yang lebih baik.

Melalui peringatan Hari Buruh tahun ini, PDPM Bolmut telah menunjukkan bahwa peran pemuda bukan hanya sebagai penyambung lidah kaum pekerja, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam membangun peradaban yang adil dan bermartabat.

Share :  
Example 120x600