Kontras.id, (Gorontalo) – SZ alias Sunarti, Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo membantah bahwa dirinya melakukan penganiayaan terhadap muridnya dengan inisial R (10).
Sunarti menegaskan, tidak melakukan pemukulan disaat R salah mengangkat tangan pada penaikan bendera.
“Begini kan, disaat upacara anak ini membawa teks pancasila disebelah kanan, dia hormat sebelah kiri. Jadi saya kasih turun tangannya ini, bukan saya pukul, putar dan tempeleng bukan seperti itu, tidak ada pemukulan,” tegas Sunarti saat ditemui di Puskesmas Limboto Barat, Senin 02/10/2023.
“Makanya saya itu yah biar saja, ada salah satu guru disitu tapi tidak ada pemukulan,” sambung Sunarti.
Baca Juga: Guru di Gorontalo Diduga Aniaya Muridnya Karena Hormat Bendera Pakai Tangan Kiri
Sunarti juga membantah soal isu bahwa dia mengeluarkan perkataan tidak takut dipindahkan kemana saja. Sunarti menegaskan, ia tidak pernah mengungkapkan hal itu.
“Itu juga saya mau bilang itu tidak benar, yah sudah keluar dari mereka. Jadi saya tidak mau membantah, tidak mau kasih itu,” tandas Sunarti.
Penulis Thoger