Kontras.id, (Gorontalo) – Banyaknya proyek pekerjaan jalan yang menggunakan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah diputus kontrak oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gorontalo, mendapatkan tanggapan dari Ketua Fraksi PKS-Gerindra, Eman Mangopa.
Eman menegaskan, kegagalan sejumlah proyek tersebut menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk tidak asal mengambil bantuan dari pusat tanpa dibekali perencanaan yang matang.
“Ini adalah pengalaman berharga daerah, semoga dana PEN hanya terjadi sekali saja,” kata Eman.
Anggota Komisi III ini menilai, kejadian pemutusan kontrak sangat tidak relevan dengan daerah. Pasalnya menurut Eman, jika persoalan yang terjadi diseriusi penanganannya maka tidak akan terjadi yang putus kontrak.
“Jika program direncanakan dengan baik, kondisi yang akan terjadi pasti tidak akan seperti ini. Sudah tahu kondisi Gorontalo hanya memiliki delapan unit AMP (Asphalt Mixing Plant), program banyak jalan yang membutuhkan AMP begitu banyak, sehingga terjadi seperti ini,” kata Eman.
Anggota Legislatif (Aleg) Dapil Boliyohuto Cs ini menambah, kejadian seperti ini harus dijadikan pelajaran besar bagi kita dan pemerintah daerah selaku perencana program. Eman berharap, kedepan pemerintah tidak lagi asal-asalan dalam merencanakan sebuah program.
“Jangan hanya karena melihat jumlah uang yang besar, semua diambil tetapi tidak tahu bagaimana kondisi kedepan. Kalau benar-benar diarahkan pada pemulihan ekonomi, saya rasa tidak akan seperti ini,” ucap Aleg tiga periode ini.
“Misalnya untuk fisik 50 dan 50 lagi langsung untuk pemberdayaan masyarakat, seperti pasar-pasar ditata lebih baik, UMKM dibantu. Saya rasa itu lebih mengena pada pemulihan ekonomi sesungguhnya, tetapi yang ada lebih banyak masyarakat yang justru menderita dengan adanya PEN,” tandas Eman.
Penulis : Thoger