Example floating
Example floating
DaerahHeadlineHukumPemerintahan

Eks Plh Kapitalaung Beha Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Sangihe Bereaksi

×

Eks Plh Kapitalaung Beha Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Sangihe Bereaksi

Sebarkan artikel ini
Michael Thungari
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari S.E., M.M.,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Sangihe) – Mantan Pelaksana Harian (Plh) Kapitalaung (Kepala Desa) Kampung Beha, berinisial AAL resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan Dana Desa (DD) oleh Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe.

Penetapan tersebut dilakukan pada Selasa, 9 Desember 2025, dan langsung menyita perhatian publik.

Kasus dugaan korupsi Dana Desa ini pun memicu reaksi tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe. Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari S.E., M.M., menyatakan keprihatinannya sekaligus menegaskan agar peristiwa ini menjadi alarm dan pembelajaran penting bagi seluruh Kapitalaung di wilayahnya.

“Tentunya kami sangat menyayangkan hal tersebut, tetapi proses penegakan hukum terus berjalan,” ujar Thungari saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin 15/12/2025.

Ia menegaskan, pemerintah daerah menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung dan menyerahkan penanganan perkara kepada aparat penegak hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Lebih lanjut, Thungari menilai penetapan tersangka terhadap AAL harus menjadi contoh nyata bagi para Kapitalaung lainnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe agar tidak terjerumus dalam tindakan serupa.

“Dari 154 Kampung ini, ini menjadi pembelajaran bahwa dana desa yang sudah dititipkan oleh pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakat, harus dikawal dan dikelola secara transparan,” tegas Thungari.

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan desa yang akuntabel dan transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat, sekaligus upaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.

Menyikapi adanya potensi celah dalam pengawasan, Thungari menyampaikan bahwa Pemkab Sangihe melalui Inspektorat akan mengintensifkan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

“Kami nanti lewat Inspektorat akan melakukan proses-proses pencegahan supaya artinya alarm itu bisa berbunyi lebih dulu ketika pelanggaran akan terjadi,” jelas Thungari.

Meski demikian, Thungari mengakui bahwa pengawasan bukanlah hal mudah, mengingat pelaku korupsi kerap mencari berbagai cara untuk menutupi perbuatannya. Karena itu, ia menekankan bahwa integritas pribadi tetap menjadi kunci utama.

“Namanya Kapitalaung kan juga butuh seribu seratus cara untuk melakukan hal itu supaya tidak terlihat, jadi semoga kembali lagi ke diri masing-masing supaya lebih transparan dalam mengelola keuangan Dan Desa”, tandas Thungari.

Share:  
Example 120x600