Kontras.id, (Gorontalo) – Sebanyak 54 aparatur dari berbagai jenjang mengikuti asesmen seleksi camat yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo selama tiga hari, 13 hingga 15 Oktober 2025.
Peserta berasal dari camat aktif, sekretaris camat, pejabat eselon IV, koordinator wilayah, hingga pejabat fungsional yang dinilai memiliki potensi kepemimpinan.
Proses asesmen ini melibatkan unsur lembaga adat dan secara resmi dibuka oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, di Ruang Dulohupa Kantor Bupati, Senin 13/10/2025.
Kepala BKPSDM Kabupaten Gorontalo, Jufri Damima, menjelaskan bahwa tahapan seleksi mencakup berbagai instrumen penilaian, mulai dari tes tertulis, psikotes, asesmen kepemimpinan, hingga wawancara mendalam.
“Hasilnya akan menjadi dasar objektif promosi dan penempatan camat di 19 kecamatan yang di Kabupaten Gorontalo,” ungkap Jufri.
Bupati Sofyan menilai, pelibatan lembaga adat dalam proses ini menjadi langkah penting untuk memastikan calon camat memiliki legitimasi sosial serta kedekatan dengan masyarakat.
“Karena tata kelola pemerintahan harus tetap berpijak pada kearifan lokal. Camat akan menerima pelimpahan sebagian kewenangan bupati di tingkat kecamatan,” ucap Sofyan.
Ia juga menambahkan bahwa penilaian kali ini tidak hanya berorientasi pada kemampuan administrasi, namun juga mencakup pemahaman sosial dan budaya lokal.
“Sebagai pemimpin wilayah harus mengerti degan karakter masyarakat,” ujar Sofyan.
Melalui asesmen ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo berharap para camat yang terpilih nantinya benar-benar memahami karakter daerahnya dan mampu menjadi penggerak pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai lokal.
