Kontras.id, (Bolmut) – Lapangan Kembar Boroko menjadi saksi khidmat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu 17/08/2024. Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Dr. Sirajudin Lasena, SE., M.Ec.Dev, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada prosesi pengibaran bendera Merah Putih.
Suasana penuh haru dan kebanggaan terlihat sejak pagi. Seluruh unsur pemerintah, Forkopimda, organisasi kemasyarakatan hingga masyarakat umum turut hadir menyaksikan momen sakral pengibaran Sang Saka Merah Putih.
Bertindak sebagai Perwira Upacara adalah AKP Romi Ginoga, Kabag Ops Polres Bolmut, sementara IPDA Rio H.K. Sasuang, S.Sos., S.H., M.H. (Kanit IV Tipikor Satreskrim Polres Bolmut) dipercaya sebagai Komandan Upacara.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tampil dengan penuh disiplin dan percaya diri. Tercatat, Anastasya Husaini (SMAN 1 Bolangitang) mengemban tugas sebagai pembawa baki, Mohamad Faril Pomolango (SMAN 1 Bolangitang) sebagai penarik, Mohamat Merdeka Putra Tobuhu (SMAN 1 Bintauna) sebagai penggerek, serta Dwi Fitryanto Irawan (SMAN 1 Bintauna) sebagai pembentang bendera.
Usai pelaksanaan upacara, rangkaian peringatan dilanjutkan dengan tabur bunga di Pelabuhan Boroko. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan sekaligus doa untuk para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sirajudin Lasena menegaskan bahwa momentum HUT Kemerdekaan RI harus dijadikan semangat bersama untuk terus berkarya, bekerja keras, dan berjuang membangun daerah.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil pengorbanan para pahlawan. Tugas kita saat ini adalah melanjutkan perjuangan itu dengan bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah,” ujar Lasena.
Hadir dalam upacara, Wakil Bupati Moh. Aditya Pontoh, Ketua TP-PKK Bolmut Ny. Ening Sutrisni Lasena Adam, S.ST, Sekda dr. Jusnan C. Mokoginta bersama jajaran Forkopimda, pimpinan DPRD, Kajari, Kapolres, Pabung 1303/BM, Ketua Pengadilan Agama, Kakan Kemenag, serta para tokoh presidium pemekaran.
Selain pejabat daerah, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, para camat, ASN, pelajar, hingga orang tua Paskibraka ikut memadati lokasi. Nuansa kebersamaan terlihat begitu kuat, menegaskan bahwa peringatan HUT Kemerdekaan bukan sekadar seremonial, tetapi juga refleksi atas perjalanan bangsa.