Example floating
Example floating
DaerahKesehatanPemerintahan

DPPKBPPPA Bolmut Gerakkan Seluruh Elemen dalam Rakor Pencegahan Stunting

×

DPPKBPPPA Bolmut Gerakkan Seluruh Elemen dalam Rakor Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Bolmut
Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) tingkat kabupaten Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) bertempat di Aula Pohohimbungo Bappelitbang, Selasa 15 Juli 2025,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Bolmut) – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), digelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) tingkat kabupaten bertempat di Aula Pohohimbungo Bappelitbang, Selasa 15/07/2025.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Aditya Pontoh, yang baru saja dilantik sebagai Ketua TP3S Kabupaten Bolmut. Dalam sambutannya, Aditya menyebut bahwa stunting bukan hanya persoalan teknis, melainkan masalah kemanusiaan yang menuntut kepedulian dan aksi lintas sektor.

“Mencegah stunting itu ibadah sosial. Ini bukan sekadar memenuhi kewajiban laporan, tapi bagaimana kita menjaga hak dasar anak-anak untuk tumbuh sehat dan cerdas. Jangan biarkan generasi Bolmut gagal karena sistem yang lamban bergerak,” tegas Aditya.

Rakor ini menjadi ajang konsolidasi percepatan stunting melalui dua agenda utama, yakni sosialisasi petunjuk teknis (juknis) penanganan stunting serta penguatan pelaporan melalui Website Monitoring Konvergensi (Webmon), sebuah sistem penting dalam memantau keterpaduan intervensi lintas sektor.

Melalui sistem ini, diharapkan semua program dan layanan yang berkaitan dengan gizi, kesehatan, sanitasi, air bersih, pendidikan, hingga perlindungan anak dapat terpantau secara menyeluruh, terutama di wilayah-wilayah yang rawan stunting.

Kegiatan ini mengundang berbagai elemen penting pemerintahan dan layanan publik, antara lain Wakil Bupati Bolmut sebagai Ketua TP3S, Sekretaris Daerah, dan para Asisten Sekda.

Hadir pula perwakilan dari seluruh perangkat daerah terkait seperti Bappelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas PMD, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Dukcapil.

Di tingkat wilayah, seluruh Camat dan Sekretaris Kecamatan dari enam kecamatan diundang secara resmi, yakni dari Kecamatan Pinogaluman, Kaidipang, Bolangitang Barat, Bolangitang Timur, Bintauna, dan Sangkub. Setiap kecamatan juga mengikutsertakan dua orang operator Webmon untuk memperkuat sistem pelaporan data.

Baca Juga: Cegah Stunting, DPPKBPPPA Bolmut Gandeng Dinas Perumahan Tinjau Kondisi Rumah Warga

Dari sektor layanan kesehatan, seluruh kepala puskesmas di wilayah Bolmut turut diundang, termasuk dari PKM Buko, Tuntung, Boroko, Bolangitang, Ollot, Mokoditek, Bohabak, Biontong, Bintauna, Bintauna Pantai, Sangkub, dan Sangtombolang. Masing-masing Puskesmas juga mengutus operator Webmon mereka.

Selain itu, kegiatan ini juga mengundang para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang selama ini menjadi ujung tombak edukasi keluarga sehat di desa-desa, serta rekan-rekan media lokal yang berperan penting dalam menyebarluaskan informasi tentang isu stunting kepada masyarakat luas.

Wabup Aditya Pontoh menegaskan bahwa rapat koordinasi ini bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan momentum untuk membangun keseriusan bersama dalam mengentaskan stunting di Bolmut.

“Kita tidak butuh seremonial. Kita butuh komitmen dan kerja lapangan. Posyandu harus aktif, balita harus terpantau, intervensi harus tepat. Semua sektor harus bergerak. Ini bukan kerja satu dua dinas, ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Dengan pelibatan penuh seluruh unsur pemerintahan, layanan kesehatan, hingga penggerak masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bolmut berharap prevalensi stunting dapat ditekan secara signifikan. Karena mencegah stunting bukan hanya menyelamatkan tubuh kecil dari kekurangan gizi, tapi menyelamatkan masa depan satu generasi.

Share :  
Example 120x600