Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo, Yulis Igirisa mendorong jaringan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret untuk memberi ruang khusus bagi produk-produk UMKM lokal di rak penjualan mereka.
Langkah ini menurut Yulis, sangat penting sebagai bagian dari upaya konkret untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di daerah.
“Selama ini UMKM kita sudah berjuang keras, mulai dari produksi hingga pemasaran. Tapi sayangnya, akses ke pasar modern masih sangat terbatas. Karena itu, kami mendesak agar Indomaret dan Alfamart membuka ruang bagi produk UMKM lokal,” tegas Yulis kepada Kontras.id, Selasa 08/07/2025.
Yulis menegaskan, inisiatif ini tidak berdiri sendiri. Ia menyebutkan bahwa dorongan tersebut selaras dengan komitmen Bupati Gorontalo, H. Sofyan Puhi, dan Wakil Bupati, Tonny Junus yang selama ini gencar mendorong penguatan UMKM sebagai pilar ekonomi daerah.
“Ini bukan semata suara Komisi II, tapi juga bagian dari visi besar Pemerintah Daerah dalam memberdayakan pelaku usaha mikro. Jadi harus ada sinergi antara legislatif, eksekutif, dan sektor swasta,” ujar politisi PDI-P ini.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Gorontalo Akan Gelar RDP Soal Percakapan Eks Direktur RSUD Dunda dan Rekanan
Yulis juga menyinggung pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari jaringan ritel nasional. Ia berharap, Alfamart dan Indomaret tidak hanya fokus mencari keuntungan, tetapi juga hadir sebagai mitra pembangunan daerah.
“Kalau mereka (ritel modern) bisa tumbuh besar di Kabupaten Gorontalo, maka sudah sepatutnya mereka juga membesarkan UMKM lokal. Ini soal keadilan ekonomi,” imbuh Yulis.
Aleg Dapil Tibawa Pulubala ini mencontohkan sejumlah daerah lain di Indonesia yang sukses mengintegrasikan produk UMKM dalam sistem distribusi ritel modern. Menurut Yulis, hal itu bisa menjadi acuan dan motivasi bagi pelaku UMKM di Kabupaten Gorontalo.
“Banyak produk UMKM kita yang punya kualitas bagus. Mulai dari olahan pangan, kerajinan, hingga produk herbal. Tinggal bagaimana kita bantu dari sisi kemasan dan sertifikasi agar bisa lolos masuk pasar ritel,” kata Yulis.
Lebih jauh, ia menyebut Komisi II siap memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM, dinas terkait, dan manajemen ritel modern agar kesepahaman ini bisa segera direalisasikan.
“Kami tidak ingin ini hanya jadi wacana. Harus ada langkah nyata. Dalam waktu dekat kita akan agendakan pertemuan teknis,” tandas Yulis.
