Kontras.id, (Gorontalo) – Peristiwa kontroversial terjadi di DPRD Gorontalo Utara saat rapat antara Komisi III dan BLUD RSUD Zainal Umar Sadiki (ZUS), Jumat 27/12/2024.
Wartawan Definitif.id, Indra Rohandi mengaku diusir oleh pegawai RSUD berinisial SM saat hendak meliput rapat tersebut. Menurut Indra, kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar.
“Ini kantor rakyat, tapi saya malah diperlakukan seperti ini. Ada apa sebenarnya? Apakah mereka menyembunyikan sesuatu dari publik? Mengapa ada ketakutan terhadap liputan media?” ujar Indra kepada awak media.
Indra menyampaikan bahwa SM melarang dirinya masuk karena rapat tersebut bersifat tertutup bagi media. Namun menurut Indra, lokasi rapat yang berlangsung di ruang Wakil Ketua II DPRD tidak mencerminkan prinsip keterbukaan yang seharusnya dijaga.
“Kejadian ini sangat miris. BLUD ZUS diundang untuk rapat, tetapi justru bertindak seolah-olah mereka penguasa ruang tersebut. Saya semakin yakin, ada sesuatu yang tidak ingin mereka tunjukkan ke publik. Jika tidak ada yang disembunyikan, mengapa harus takut pada kehadiran wartawan?” kata Indra.
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD ZUS, dr. Moh. Ardiansyah membantah adanya larangan liputan terhadap wartawan. Ia menyebut insiden tersebut hanya disebabkan oleh kesalahpahaman.
“Sepanjang yang saya tahu, tidak ada larangan liputan. Menurut saya, mungkin hanya mis-komunikasi saja yang terjadi di lokasi RDP tadi. Tapi nanti saya komunikasikan ke Indra langsung,” kata Ardiansyah.
“Yang jelas, kami selalu menjaga hubungan baik dengan awak media, yang menjadi pilar penting dalam promosi kesehatan,” ujar Ardiansyah.
Ia juga menambahkan bahwa Indra adalah bagian dari media yang telah menjalin kerja sama dengan RSUD ZUS.
“Bahkan Indra, wartawan dari media online itu, masuk dalam media kerja sama kami selama ini. Ada kontrak MOU-nya terkait pemberitaan,” jelas Ardiansyah.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Windra Lagarusu menjelaskan bahwa rapat tersebut memang tidak melibatkan media sejak awal.
“Memang untuk rapat Komisi III dengan mitra, kami tidak ikutkan teman-teman wartawan masuk. Nanti setelah rapat, baru jika ada yang ingin dikonfirmasi, kami persilakan. Alasannya adalah agar mitra bisa leluasa menyampaikan tanpa beban,” kata Windra.
Windra megatakan bahwa kejadian ini bukanlah bentuk diskriminasi terhadap wartawan tertentu.
“Tadi saya sudah bicara dengan Indra. Pemberlakuan itu dilakukan kepada semua wartawan yang hadir. Ada beberapa teman wartawan lain juga tidak kami izinkan masuk,” tandas Windra.