Kontras.id, (Gorontalo) – Pemerintah Kabupaten Gorontalo memperkenalkan dua layanan publik baru yang lebih dekat dengan masyarakat, yakni Layanan Pendekatan Keluarga Sehat Terpadu (Lapak Sate) dan Integrasi Layanan Primer (ILP).
Kedua layanan ini diresmikan langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe di Kecamatan Tibawa, Kamis 03/10/2024.
Lapak Sate dan ILP dirancang untuk mempermudah akses warga, khususnya di daerah terpencil, terhadap layanan kesehatan dan administrasi kependudukan.
Dengan hadirnya program ini, masyarakat tidak perlu lagi menempuh jarak jauh untuk mengurus kebutuhan kesehatan dan dokumen kependudukan. Kedua program ini memberikan pelayanan langsung di tingkat kecamatan dengan sistem jemput bola.
“Ini adalah kesempatan bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan dan administrasi dengan lebih mudah dan cepat, tanpa perlu pergi ke pusat kota. Layanan ini akan hadir bergiliran di beberapa lokasi,” ujar Syukri Botutihe saat peluncuran program tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Ismail Akase, Lapak Sate merupakan inovasi dari program perubahan Diklat PIM II yang digagas untuk mempercepat pelayanan publik.
Program ini mengintegrasikan berbagai dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan, guna memberikan pelayanan terpadu di bidang kesehatan. Strategi jemput bola ini, menurut Ismail, bertujuan untuk memastikan masyarakat di seluruh pelosok mendapatkan layanan yang setara.
Sementara itu, ILP (Integrasi Layanan Primer) juga menawarkan akses langsung kepada masyarakat untuk pengurusan administrasi kependudukan, seperti KTP, akta kelahiran, hingga layanan BPJS. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban administrasi yang selama ini mengharuskan warga pergi ke pusat layanan di kota.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo berharap dengan adanya kedua program ini, pelayanan publik di bidang kesehatan dan administrasi menjadi lebih efektif, efisien, dan merata. Pelayanan terpadu ini diharapkan bisa meminimalkan kendala akses bagi warga di wilayah terpencil seperti Tibawa.