Example floating
Example floating
AdvertorialDaerahEkonomiPemerintahan

Inflasi Kabupaten Gorontalo Membaik, Syukri Botutihe Fokus pada Langkah Strategis

×

Inflasi Kabupaten Gorontalo Membaik, Syukri Botutihe Fokus pada Langkah Strategis

Sebarkan artikel ini
Syukri Botutihe
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe saat mengikuti rapat koordinasi daring terkait pengendalian inflasi bersama BPS Pusat dan Kementerian Dalam Negeri, Rabu 2 Oktober 2024,(foto Humas Pemkab Gorontalo).

Kontras.id, (Gorontalo) – Inflasi di Kabupaten Gorontalo menunjukkan perbaikan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada minggu keempat September 2024 tercatat sebesar 0,61%.

Angka ini menandakan tren penurunan yang positif, namun pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melakukan berbagai langkah konkret agar situasi ekonomi semakin stabil.

Hal ini disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe usai mengikuti rapat koordinasi daring terkait pengendalian inflasi bersama BPS Pusat dan Kementerian Dalam Negeri, Rabu 02/10/2024.

“Tren ini adalah kabar baik, namun kita masih perlu bekerja keras untuk mencapai kondisi yang lebih optimal,” ujar Syukri.

Syukri menegaskan pentingnya intervensi pada dua komponen utama penyebab inflasi, yaitu komponen lokal dan impor. Produk lokal seperti beras menjadi perhatian utama, sementara komoditas impor, seperti bawang merah yang bergantung pada distribusi dari Sulawesi Utara, juga harus diawasi ketat.

“Fluktuasi harga di Sulawesi Utara, yang inflasinya tinggi, berimbas pada harga bawang merah di Gorontalo. Oleh karena itu, distribusi komoditas ini harus dikelola dengan baik agar tidak memicu inflasi,” jelas Syukri.

Selain pengelolaan distribusi, Syukri juga menyoroti tantangan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Saat ini, 69% anggaran digunakan untuk belanja operasional, sementara hanya 30% dialokasikan untuk pembangunan. Hal ini menyulitkan pemerintah dalam menciptakan ruang fiskal untuk mengatasi persoalan ekonomi.

“Kondisi ini membuat kita harus merancang strategi baru yang lebih efektif, termasuk memperkuat perekonomian di tingkat desa dan kecamatan,” kata Syukri.

Sebagai solusi, Syukri mengusulkan optimalisasi Dana Alokasi Desa (ADD) untuk menstimulasi ekonomi lokal. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi desa akan menjadi langkah strategis untuk mengurangi tekanan inflasi sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

“Jika ADD dimanfaatkan dengan maksimal, ekonomi desa akan bergerak lebih dinamis. Ini tidak hanya membantu mengurangi inflasi, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal secara keseluruhan,” tandas Syukri.

Share :  
Example 120x600