Example floating
Example floating
DaerahHukumKriminal

LPGo Ungkap ASN Pohuwato Diduga Jadi Pelopor Alat Berat Beroperasi di PETI

×

LPGo Ungkap ASN Pohuwato Diduga Jadi Pelopor Alat Berat Beroperasi di PETI

Sebarkan artikel ini
PETI di Pohuwato
Suasana aktivitas alat berat di PETI Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato,(Foto dok. Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Pohuwato berinisial NR diduga menjadi pelopor alat berat beraktivitas di pertambangan emas tanpa izin (PETI).

Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkar Pemuda Gorontalo, Reflin Liputo kepada Kontras.id, Minggu 21/04/2024. Reflin mengungkapkan, NR mematok Rp 25 juta setiap unit alat berat yang masuk dan beraktivitas di area PETI.

“Menurut informasi yang kami terima, uang tersebut merupakan dana untuk pengamanan yang wajib disetor sebelum masuk dan setiap bulannya. Untuk memungut uang dari para pengusaha tambang, pelaku (NR) mengangkat satu hingga dua orang kepercayaannya untuk dijadikan koordinator lapangan di setiap wilayah pertambangan ilegal yang dikuasainya,” ungkap Reflin.

“Sesuai informasi, NR ini bertugas di salah satu kantor camat di Kabupaten Pohuwato. Lokasi yang dikuasai oleh yang bersangkutan adalah PETI di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia,” sambung Reflin.

Ketua LSM yang bergerak di bidang lingkungan ini mengatakan, selain mengkoordinir NR bersama kerabatnya juga memiliki sejumlah alat besar yang beraktivitas di lokasi pertambangan emas ilegal tersebut.

“Unit alat berat yang masuk kearea pertambangan ilegal di Desa Hulawa didominasi dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Utara (Sulut). Bahkan seluruh lokasi pertambangan ilegal di Pohuwato kurang lebih menggunakan alat berat dari dua provinsi tersebut,” tandas Reflin.

Sebagai informasi, pertambangan emas ilegal di Desa Hulawa tersebar di empat lakosi. Diantaranya di wilayah bantaran sungai Botu Dulanga, Gunung Potabo, Gunung Tombaha dan Gunung Ilota.

Ada puluhan alat tersebar di empat lokasi tersebut. Seperti di wilayah bantaran sungai Botu Dulanga kurang lebih 15 unit, Gunung Potabo 22 unit, Gunung Tombaha lima unit dan di lokasi Gunung Ilota terdapat kurang lebih 15 unit alat berat.

Hingga berita terbit, Kontras.id masih berupaya menghubungi NR untuk dimintai tanggapanya.

Penulis Thoger
Share :  
Example 120x600