Kontras.id, (Gorontalo) – Sebut Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo penzina dan hiperseks saat melakukan demo di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, sejumlah orang diadukan di Polda Metro Jaya.
Febriyan Potale selaku kuasa hukum Bupati Gorontalo menjelaskan, laporan dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/B/5299/IX/2023/SPKT/Polda Metro Jaya dibuat pada Rabu 6 September 2023.
“Pada aksi demo mereka membawa spanduk bertuliskan “RAKYAT BUTUH PEMIMPIN YANG BIJAKSANA, BUKAN PEMIMPIN HIPERSEKS DAN PEZINA” dan “DESAK MENDAGRI DAN PRESIDEN SEGERA COPOT BUPATI PEZINA NELSON POMALINGO,” jelas Febriyan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontras.id, Sabtu 09/09/2023.
Febriyan mengatakan, alasan melaporkan sejumlah orang karena kliennya merasa dirugaikan dan direndahkan baik secara pribadi maupun sebagai Bupati Gorontalo.
“Klien tidak pernah mempersoalkan setiap aksi demo untuk mengkritik pemerintahan, namun hal tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan,” kata Febriyan.
Febriyan menegaskan, untuk mendukung laporan tersebut pihaknya telah menyiapkan sejumlah dokumen sebagai bukti terkait dengan tindakan pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga telah dilakukan sejumlah orang saat demo.
“Kami berharap agar para pelaku pencemaran nama baik dan fitnah dapat diidentifikasi dan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” harap Febriyan.
Febriyan meyakini, sejumlah orang yang dilaporkan dan terlibat dalam demo tersebut akan menghormati dan mengikuti proses hukum.
“Kami percaya pihak penyidik Polda Metro Jaya akan bekerja profesional menindaklanjuti laporan kami, dan kami juga percaya jika mereka (terlapor) akan menghormati laporan kami,” ucap Febriyan.
Febriyan menyampaikan, dalam memberi kritik dapat berperilaku dengan etika yang baik dan menghormati setiap hak dan privasi serta reputasi individu setiap orang.
“Kritikan dalam tulisan (spanduk) silahkan, tapi harus sesuai dengan norma etika sosial. Harus menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah,” tandas Febriyan.
Penulis Thoger