Kontras.id, (Gorontalo) – Salah satu warga Kelurahan Tenilo, Kabupaten Gorontalo, Alfianto Hamid keluhkan limbah pedagang ikan di simpang empat Taman Kanak-kanak (TK) Kelurahan Tenilo.
Menurut Alfianto, aktivitas jual beli ikan di Kelurahan Tenilo menjadi nilai positif bagi masyarakat sekitar. Selain mempermudah akses untuk mencari ikan, aktivitas tersebut membuat perputaran ekonomi bagi masyarakat.
Akan tetapi, kata Alfianto, masalah yang muncul adalah pembuangan limbah. Pasalnya, sudah sejak lama, limbah ini dikeluhkan oleh warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Bahkan rumah-rumah yang dilalui air limbah enggan lagi membuka pintu rumah mereka karena bau yang sangat menyengat.
Alfian mengungkapkan, masalah limbah tersebut sudah pernah di keluhkan langsung ke penjual dan pemerintah kelurahan. Saat itu mereka sepakat untuk membersihkan saluran 2 kali dalam seminggu.
“Namun, lagi-lagi masalah limbah ini tidak serta merta hilang begitu saja, karena aktifitas jual beli ikan itu dilakukan setiap hari, sehingga limbah pun mengendap dan mengeluarkan bau tidak sedap,” ungkap Alfian, Jumat 28/10/2022.
Mantan Jurnalis disalah satu media cetak ternama di Gorontalo ini berharap, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gorontalo menindaklanjuti keluhan mereka.
“Jika ini terus dibiarkan maka jangan heran jika ada warga yang jatuh sakit, akibat limbah yang mengahantui masyarakat, baik siang, sore dan malam”, keluh Alfian.
Alfian menambahkan, masalah limbah ini harus jadi perhatian semua pihak, baik DLH, Puskesmas Limboto, dan Pemerintah Kelurahan. Ia khawatir akan mengganggu aktifitas belajar mengajar. Pasalnya, saluran itu melalui sekolah PAUD dan SDN Tenilo.
“Saya harap segera disikapi, dan dicarikan solusi tepat. Seperti halnya membuat pembuangan limbah sendiri yang langsung menuju ke sungai,” tandas Alfian.
Kepala DLH dan SDA Kabupaten Gorontalo, Anita Hippy saat dimintai tanggapannya mengatakan, pihaknya sudah turun lokasi dan melakukan konfirmasi langsung ke masyarakat dan Lurah Tenilo.
“Hasil dari itu lurah tenilo sudah mengundang para pedagang ikan, hasilnya telah terjadi kesepakatan dimana para pedagang siap membangun IPAL untuk menampung air buangan yang tidak bercampur dengan air hujan. Sementara IPAL tersebut dalam tahap pekerjaan,” tandas Anita, Sabtu 29/10/2022.
Penulis : Thoger