Example floating
Example floating
DaerahLegislator

Cerita Penggali Pasir di Telaga Biru Soal Janji Rachmat Gobel

×

Cerita Penggali Pasir di Telaga Biru Soal Janji Rachmat Gobel

Sebarkan artikel ini
Haris Ibrahim
Foto : Haris Ibrahim (50) warga Dusun III, Desa Ulapato A, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo,(foto Thoger/Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Haris Ibrahim (51), warga Dusun III, Desa Ulapato A, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai penggali pasir di sungai di wilayah itu sedikit bercerita tentang janji Anggota DPR RI Dapil Gorontalo, Rachmat Gobel saat menyambangi gubuk reyot miliknya.

Haris Tak tinggal sendiri di gubuk berukuran 2×3 meter itu, dia ditemani dua putrinya. Anak tertua saat ini sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Telaga Biru. Sedangkan  anak kedua masih duduk di Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama(SMP). Isteri Haris sendiri sudah lama meninggal dunia, disaat mereka masih mengadu nasib di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Kata Haris, isterinya meninggal  terkena penyakit kanker.

Haris mengaku, sudah 10 tahun menempati gubuk reyot berdindingkan anyaman bambu yang mulai rapuh tersebut. “Sudah 10 saya dan anak-anak tinggal di rumah ini pak. Sejak isteri saya meningal dunia, saya dan anak-anak langsung pulang ke sini dan tinggal di gubuk ini,” ucap Haris kepada Kontras.id, Rabu 01/06/2022.

“Awalnya keluarga saya tinggal dan mengadu nasib di Palu. Alhamdulillah di sana saya sempat memiliki rumah. Karena anggaran untuk membiayai isteri berobat kurang, maka rumah dan seisinya saya jual untuk pengobatan isteri. Sejak isteri meninggal, saya ajak anak-anak balik ke sini (Gorontalo),” sambung Haris.

Haris bercerita tentang susahnya tinggal di gubuk disaat musim hujan, apalagi dinding gubuk miliknya sudah mulai rapuh dan berlubang. Sehingga musi hujan tiba, air merembet masuk ke dalam rumahnya. Untuk mengakalinya agar bisa beristirahat dengan nyenyak, Haris menambalnya dengan baliho.

“Kalau saat hujan, dindingnya saya tempel pakai baliho yang besar-besar agar air tidak masuk ke dalam,” jelas Haris.

Pria yang berpenghasilan tak menentu ini menyampaikan, harta satu-satunya tersisa dari dia mengadu di Kota Palu hanya sebuah sepeda motor Revo dengan nomor polisi DN 2149 EI.

“Motor itu satu-satunya harta yang saya bawa dari Palu. Saat ini saya gunakan untuk bekerja dan mengantarkan anak-anak ke Sekolah, karena saya tidak mampu memberikan uang transportasi buat mereka. Hasil dari menggali pasir tergantung ada yang membeli, kadang dua sampai tiga hari sekali dapat Rp 50 ribu,” tutur Haris.

Haris menyampaikan, selama dirinya tinggal di gubuk tersebut tidak pernah tersentuh bantuan sosial dari pemerintah pusat, baik itu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

“Kemarin saya mendapatkan bantuan beras, saat mengikuti vaksinasi Covid-19. BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari desa juga saya dapat, tapi kalau PKH dan BPNT saya tidak pernah,” imbuh Haris.

Haris mengaku pernah merasa senang disaat Anggota DPR RI Dapil Gorontalo, Rachmat Gobel mengunjungi rumahnya. “Pak Rahmat Gobel sudah tiga kali mengunjungi rumah saya. Pertama datang, dia merasa kaget melihat foto beliau yang terpampang di dalam rumah saya. Kebetulan waktu itu saya pengagum beliau, jadi saat Tim Suksesnya membagikan kalender bergambar beliau, saya minta satu untuk dipasang di rumah,” jelas Haris.

Disaat datang untuk kedua kalinya, lanjut Haris, Politisi Nasdem tersebut berjanji akan memasukkan nama Haris pada penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

“Kedua beliau datang lagi, saat itu kebetulan suasana Pilkades (Pemilihan Kepala Desa). Datang bersama timnya, beliau mengatakan akan memprioritaskan nama saya sebagai penerima BSPS,” tutur Haris.

Tak lama kemudian kata Haris, Politisi yang dijuluki Cahaya Dari Timur tersebut kembali mengunjungi gubuk reyot tersebut untuk ke tiga kalinya.

“Disaat itu beliau menyampaikan bahwa rumah saya akan diperbaiki menggunakan uang pribadi beliau. Dia hanya minta saya menyediakan batu kali dan pasir saja. Merasa senang, satu persatu batu saya kumpul dari sungai tempat saya menggali pasir. Alhamdulillah sampai sekarang batu dan pasir masih ada,” tutup Haris sambil menunjuk batu dan pasir kepada awak media.

Kepala Desa Ulapato A, Efendi Nento saat sambangi awak media di kediamannya menjelaskan, kunjungan Rachmat Gobel ke rumah Haris bertepatan peninjauan program pemerintah pusat.

“Iya, Rachmat Gobel datang di rumah Haris. Kami tahu karena kunjungan itu resmi dalam rangka meninjau pelaksanaan program BSPS. Lalu beliau menyempatkan diri ke rumah Haris, dan berjanji akan memberikan bantuan rumah. Banyak juga masyarakat mendengar penyampaian pak Rahmat,” jelas Efendi.

Sementara Anggota DPRD dari Frasksi Nasdem Dapil Telaga cs, Wisnu Nusi turut membenarkan kunjungan Rachmat Gobel di Desa Ulapato A, Kecamatan Telaga Biru tersebut. Namun Wisnu tidak ingin memberikan komentar banyak.

“Iya ada (janji rumah). Namun biasanya yang sudah pernah dikunjungi, tapi dia lupa,” tandas Wisnu, Kamis 02/06/2022.

Penulis : Thoger
Share :  
Example 120x600