Oleh : Affan Fajri Sulaimana,(Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).
Kontras.id, (Opini) – Dunia modern saat ini membawa perubahan yang sangat cepat, menjadi lebih modis dan canggih. Hal ini terlihat di semua aspek media sosial dan media cetak, terutama di bidang fashion.
Industri fashion membuat masyarakat berlomba-lomba mendesain fashion, dan wanita muslimah sangat tertarik untuk mengenakan hijab yang lebih stylish dan menarik.
Tren fashion kini bukan lagi sebuah kebutuhan, melainkan sebuah keharusan. Islam telah menentukan dan mengajarkan bagaimana setiap hamba harus berpakaian agar terlihat baik, yaitu menutupi auratnya. Sama halnya dengan salat, salah satu syarat sahnya adalah menutup aurat. Maka seorang wanita muslimah tidak memperlihatkan auratnya agar salatnya sah. Begitu juga saat keluar rumah, Allah tidak hanya harus menutup auratnya, tetapi juga mengenakan pakaian syariat untuk menutupi auratnya (hijab).
Melihat perkembangan saat ini, fungsionalitas fashion telah dialihkan dan tidak lagi “menutup aurat”. Secara khusus hijab atau jilbab yang beredar saat ini memiliki banyak desain dan variasi yang menarik, namun desain tersebut mungkin bertentangan dengan apa yang dikatakan “menutup aurat” dan jauh dari norma Islam seperti membentuk lekuk tubuh, dll. Dalam arti tertentu, ada definisi hijab yang berbeda. Ibnu Katsir mengatakan bahwa “jilbab adalah pakaian rangkap di atas kerudung serupa baju kurung sekarang.” Ibnu Hazm berkata:”Jilbab dalam bahasa Arab yang dinyatakan oleh Nabi SAW ialah busana yang menutupi seluruh badan dan tidak hanya sebagiannya.“. di perjelas dalam riwayat Ibnu Mas’ud RA berpendapat: “seperti kain penutup atau serupa pakaian yang lapang yang dipakai oleh wanita-wanita bangsa Arab berupa tutup kepala yang meliputi seluruh pakaian Kamus Arab-Indonesia yang disusun oleh Al-Munawwir mengartikan jilbab sebagai baju kurung yang panjang sejenis jubbah”.
Saat ini, banyak wanita yang mengidentifikasi dirinya sebagai Islam dengan mengenakan jilbab di jalanan dan di tempat umum yang kadang terlalu berlebihan dan mengikuti zaman. Jilbab juga digunakan dengan fashion sedemikian rupa yang masih memperlihatkan auratnya karena jilbab hanya digunakan sebagai hiasan di atas kepala. Hal ini membuat sulit untuk membedakan wanita muslim dari wanita non-Muslim meskipun beberapa memakai jilbab.
Di zaman modern telah memberi kita gagasan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah hasil dari modernisasi yang terlalu bersemangat dan fanatisme terhadap modernisasi. Hal ini bisa saja disebabkan karena pemahaman yang salah. Penangkapan kata modern yang selama ini melekat di masyarakat perlu diluruskan untuk tetap menjaga aurat wanita. Perlu adanya kesadaran untuk melakukan suatu hal apapun karena Allah tanpa harus berpenampilan berlebihan sebagai seorang wanita muslimah.
Semua wanita Muslim diwajibkan untuk memakai pakaian Syariah, yang memang diwajibkan oleh Allah dan menutupi sebagian tubuh terkecuali wajah dan telapak tangan. Menutupi aurat berbeda dengan tren fashion.
Menutup aurat adalah sebuah kewajiban dan trend fashion membantu manusia untuk berpenampilan yang baik dan cantik asalkan tidak memperlihatkan aurat. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman :Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”(QS al-Ahzab [33]: 59).
A’isyah r.a meriwayatkan, suatu waktu Asma’ binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah dengan pakaian tipis. Tatkala melihatnya, Rasulullah memalingkan wajahnya dari Asma’, lalu bersabda : “Wahai Asma’: Sesungguhnya wanita yang telah haid tidak layak baginya terlihat dari tubuhnya kecuali ini dan ini…” (menunjuk wajahdan telapak tangannya)[HR. Abu Dawud, no. 3580].
Dalil tersebut memaparkan bahwa Al-Qur’an dan Hadits Nabi menganjurkan bahkan mewajibkan bagi semua Muslim untuk mengenakan jilbab dan membimbing mereka dalam mengarungi bahtera kehidupan di era modern saat ini. Kewajiban untuk mengamalkan keduanya adalah pesan yang jelas, mewajibkan seorang wanita Muslim untuk mengenakan jilbab yang sesuai dengan Syariah, yang pantas disebut “menutup sepenuhnya auratnya.” dan menghindari sikap tabaruj yakni berlebih-lebihan dan terlalu menampakkan diri dengan memperlihatkan aurat.
Hal yang bisa diperhatikan untuk tetap menjaga aurat dari segi berpenampilan seperti :
1. Menutup aurat
Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Paha itu adalah aurat.” (HR.Bukhari).
2. Tidak menampakkan tubuh.
Rasulullah SAW bersabda: “Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk.Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh.” (HR.Muslim).
3. Pakaian tidak ketat.
Hal ini mencegah bentuk tubuh badan yang merangsang lawan jenis untuk bermaksiat.
4. Tidak menimbulkan perasaan riya.
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melabuhkan pakaiannya karena perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat.” Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti.” (Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’iy dan Ibnu Majah).
4. Memanjangkan pakaian.
Contohnya seperti hijab atau jilbab yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak yaitu bagi menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman bermaksud: “Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka memanjangkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar rumah); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (al-Ahzab:59).
6. Memilih warna sesuai.
Rasulullah SAW. Baginda bersabda: “Pakailah pakaian putih karena ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu Warna-warna lembut termasuk putih adalah warna yang terlihat bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan.
Dapat kita simpulkan bahwa dunia fashion modern saat ini telah membawa perubahan yang luar biasa bagi dunia khususnya wanita muslimah. Namun sebagai muslimah, kita harus hati-hati memilih apa yang harus disesuaikan dengan setiap situasi, terutama dari sudut pandang agama. Khusus untuk muslim sebaiknya memilih pakaian yang dapat menutupi aurat Anda, jangan memilih pakaian untuk fashion terlalu ketat hanya untuk mengikuti trend atau perkembangan zaman. Dengan begitu kita bisa terhindar dari tindakan kriminal dan membiasakan diri menggunakan hijab dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perempuan harus berusaha beristiqomah untuk menjaga aurat dengan tetap memperhatikan penampilan. Menjaga tubuh dari banyaknya godaan dan gangguan yang bisa saja menimbulkan banyak kemudharatan. Apabila kita mampu beristiqomah menjaga aurat di era yang seperti ini, InysaAllah Allah juga senantiasa menjaga diri kita dari siksa api neraka.
Wallahu ‘alam bish shawab.(*).