Kontras.id (Gorontalo) – Paska terbitnya surat dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terkait penutupan pasar senggol limboto membuat kekecewaan terbesar bagi para pedagang.
Menurut Saiful Lihawa (44) pedangan pasar senggol limboto, kebijakan yang dilakukan oleh Bupati Nelson kurang tepat dengan dalil ‘langkah tegas’
“Yang melakukan hanya beberapa oknum, jadi langkah tegas bupati ke oknum itu, bukan ke seluruh pedagang. Jika seperti ini jadinya, ini bukanlah langkah tegas,” kata Saiful, Jumat 29/04/2022.
“Apalagi harus membongkar seluruh pedagang pasar senggol disini, kasiang pedangan ini, jadi kami berharap kebijakan ini mohon dipikirkan lagi pak bupati,” harapnya.
Detempat yang berbeda, Karsum Adude (40) yang modal awalnya Rp. 50 juta menanggapi apa yang disampaikan oleh Bupati Nelson bahwa mana pedagang pasar senggol limboto disuruh pindah dipasar senggol lain.
“Jika pinda tampa dipasar lain hanya masalah yang akan di dapat pak bupati, kami harus berurusan dengan pedagang disana, belum lagi harus bayar biaya lapak, jadi pikirkan kembali pak,” tutur Karsum.
“Jika ini bubar dan kami harus pindah tempat jualan, yang ada modal kami tidak akan kembali dan hanya menamba utang kami,” tandas Karsum.
Penulis : Tim