Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Asni Menu menilai, komitmen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menata pasar tradisional Kayubulan belum sepenuhnya dilakukan. Hal ini kata Asni, dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan Komisi ll, Selasa 25/01/2022.
Asni mengatakan, Komisi II mendapati pedagang bawang rica tomat (Barito) masih berdekatan dengan para pedagang pakaian. Bahkan lebih parah lagi, petak yang seharusnya diperuntukkan untuk pakaian justru ditempati oleh pedagang Barito.
“Kami lihat para pedagang masih bercampur. Bahkan ada pedagang sudah memiliki petak, masih mendapatkan lapak. Padahal kesepakatan kemarin, jika sudah ada petak tidak bisa lagi mendapatkan lapak. Ditambah pedagang barito yang memiliki petak justru menjual dagangannya depan lapak, sehingga pedagang lain tak kebagian petak,” ungkap Asni.
Lain dengan Asni, Yusri Salam menyoroti para pedagang Barito yang mengunakan badan jalan. Yusri mengungkapkan, sejumlah petak masih kosong tidak ditempati. Sementara, para pedagang justru mengunakan badan jalan sebagai tempat berjualan.
“Jika badan jalan dan terminal dijadikan tempat berjualan, maka sudah lari peruntukkannya. Sementara masih banyak lapak Barito dan ikan yangmasih kosong. Bahkan ada pedagang ikan berjualan di bawah tanpa ada saluran air, sehingga lokasi tersebut meninggalkan bau tak sedap,” tutur Yusri.
Terkait hasil kunjungan lapangan tersebut, Komisi ll berencana akan mengundang instansi terkait untuk membahas persoalan ini.
“Semua hasil kunjungan yang kita lihat langsung di lapangan akan kita pertanyakan ke dinas terkait,” tandas Yusri.
Penulis : Thoger
