Kontras.id, (Pohuwato) – Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022 oleh pemerintah daerah yang dilaksanakan di Hotel Damhil Kota Gorontalo, disoroti Anggota DPRD dari Fraksi PKB, Yunus Abdullah Usman. Dimana menurutnya, Pembahasan salah satu instrumen daerah sebagai pedoman dalam penyusunan APBD tersebut seharusnya tidak dilakukan diluar daerah mengingat kondisi masyarakat yang masih diperhadapkan dengan dampak pandemi covid-19.
“Sampai sekarang ini rakyat kita menjerit karena dampak covid-19. Ada yang mengeluh tidak ada vaksin, ekonomi makin susah tapi pemerintah justru terkesan melakukan pemborosan dengan menggelar kegiatan di luar daerah dengan biaya yang pastinya tidak sedikit. Memangnya Pohuwato tidak ada gedung yang bisa digunakan untuk kegiatan tersebut,” tegas Yunus saat ditemui di kantor DPRD, Kamis (14/10/2021).
Tak hanya itu, jelas Yunus. Dampak lain dari pelaksanaan kegiatan yang berlangsung hari ini, juga akan berdampak pula pada pelayanan di pemerintahan. Mengingat, hampir semua pimpinan OPD juga ikut dalam kegiatan yang dihadiri Bupati Saipul A. Mbuinga tersebut.
“Bukan hanya merugikan daerah. Ini juga pasti berdampak ke pelayanan karena mereka semua disana. Ujung-ujungnya pasti masyarakat lagi kasian yang diminta untuk bersabar, memakluminya dengan alasan pimpinan masih diluar dan sebagainya,” tutupnya.
Senada dengan itu, Ketua Komisi III, Beni Nento juga mempertanyakan alasan Pemda Pohuwato menggelar kegiatan diluar daerah yang menurutnya masih ada hal-hal urgen di daerah yang membutuhkan perhatian lebih pemerintah.
“Sekarang PAD kita rendah, Pajak retribusi anjlok, juga masyarakat membutuhkan perhatian lebih terkait berbagai macam persoalan, pemerintah malah bikin acara di Kota Gorontalo,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Sekda Pohuwato, Iskandar Datau, menjelaskan kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut tidak menelan anggaran yang terlalu banyak. Hanya saja memang kata Dia, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut diluar daerah agar OPD-OPD yang beberapa waktu terakhir ini berpacu meningkatkan capaian vaksinasi mendapatkan refreshing.
“Di Pohuwato sendiri memang ada tempat yang representatif dan sebenarnya bisa saja, cuma kan anggaranya ini tidak terlalu besar, tidak material sampai 500 an juta. Tidak ada. Juga kita tidak nginap hanya kita cuma pinjam tempat untuk meeting. Artinya supaya suasananya berbedalah. Setelah kita kemarin itu semua OPD di bagi ke semua desa untuk memacu percepatan vaksinasi kita yang tadinya paling rendah di Provinsi Gorontalo, sekarang kita sudah urutan kedua setelah Kota. Artinya setelah bergelut sekian lama kurang lebih berpacu untuk mengejar ketertinggalan vaksinasi ini dengan melibatkan semua OPD, apa salahnya kita kalau sambil jalan pembahasan kita ada refreshing begitu,” jelasnya.
Lanjut kata Iskandar. Pada tahun-tahun sebelumnya, untuk pembahasan KUA PPAS oleh Pemda sendiri juga dilakukan di Kota Gorontalo. Dimana pada tahun 2020 dilakukan di Hotel Grand Q dan di tahun 2019 juga dilaksanakan di Hotel Aston Gorontalo.
“Juga untuk pelayanan tetap jalan. Kan tidak semua ikut kesini, dan sudah di bagi. Jadi pelayanan tetap jalan,” pungkasnya. ****
Penulis : Hitler Simanungkalit
Editor : Rolink Djafar