Kontras.id, (Pohuwato) – Persoalan banjir di Kecamatan Marisa yang terus berulang membuat masyarakat geram. Salah satu tokoh masyarakat Desa Teratai, Sun Kono, pun menyoroti langkah pemerintah daerah yang dinilai tak kunjung memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi sejak, Selasa (7/9/2021).
Sun pun menyangkan tidak adanya satu pun pejabat daerah yang datang melihat langsung kondisi masyarakat hingga terjadinya banjir susulan.
“Ada beberapa pejabat kami lihat, tapi cuma lewat. Padahal sudah berhari-hari kami ini bergelut dengan banjir. Pejabat lainya juga tidak pernah kelihatan disini mo itu Bupati, Wakil Bupati atau Sekda. Anggota DPRD pun tidak ada. Jangan cuma duduk-duduk di kursi, datang nanti pemilihan saja,” ucap Sun saat ditemui, Minggu (12/9/2021).
Disampaikannya, masyarakat yang terdampak sangat membutuhkan solusi nyata dari pemerintah atas persoalan banjir bertahun-tahun dialami masyarakat. Bukan hanya memberikan bantuan sembako.
“Kita tidak meminta bantuan makanan dari pemerintah seperti supermi, ikan kaleng yang begitu-begitu. kita minta solusi karena ini so berulang-ulang,” tegasnya.
Dirinya pun membandingkan saat masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato sebelumnya, Syarif Mbuinga dan Amin Haras.
“Beda dengan zaman Pak Syarif Mbuinga dan Pak Amin Haras. Ketika kondisi seperti ini, mereka hadir di tengah masyarakat dan belum pulang sebelum ada solusi,” tukas Sun.
Terpisah, Wakil Bupati Suharsi Igirisa saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, Bupati dan Wakil Bupati saat ini tengah berada di luar daerah karena agenda pemerintahan.
“Jauh hari sebelum musibah banjir, saya dan Bapak Bupati memang sudah ada agenda. Jika di Pohuwato, kami sudah turun. Namun demikian, sejauh ini kami terus memantau perkembangan yang ada. Sudah instruksikan OPD terkait untuk turun,” kata Suharsi..
Sebagai informasi, banjir susulan yang terjadi pada Sabtu (11/9/2021), menyebabkan 8 desa di Kecamatan Marisa, terendam ait akibat banjir. Kedelapan desa tersebut yakni, Desa Botubilotahu, Marisa Utara, Marisa Selatan, Palopo, Pohuwato, dan Pohuwato Timur. Banjir terparah di Desa Teratai dan Bulangita.
Penulis : Hitler
Editor : Rolink Djafar