Kontras.id, (Gorontalo) – Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Rustam Akili menilai, DPRD Kabupaten Gorontalo saat ini hanya sebagai stempel. Pasalnya kata Rustam, disetiap pembahasan hasilnya bakal digugat kembali.
“Hak budget ini saya lihat, mohon maaf jangan tersinggun, hanya Nasedem ini yang saya pantau. Kayaknya DPRD Kabgor ini hanya tukang stempel aja, karena setiap pembahasan hasilnya digugat lagi. Berarti dari awal DPRD tidak jeli,” tegas Rustam belum lama ini.
“Saya ini anggota DPRD 16 tahun, saya di Banggar. Kepemimpinan di Gorontalo itu partai penguasa, saya disitu, tapi saya tetap kritis. Saya tidak pikir jabatan, karena menurut saya jabatan itu adalah amanah yang datang dari Allah dan rakyat. Kecuali rakyat yang menuntut kita mundur, barulah kita mundur. Tapi kalau hanya mitra yang mengajak kita kong kalingkong, ya harus kita lawan,” sambung Rustam.
Pria yang sering disapa RA ini menegaskan, jika ada anggota DPRD yang takut mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat lebih baik mundur. Sebab kata RA, gaji yang diterima oleh para anggota DPRD adalah uang rakyat.
“Kalau ada anggota dewan takut mengkritisi pemerintah, lebih baik mundur. Sebab yang menggaji anda itu rakyat. Kalau tidak kritis, itu bukan anggota DPRD,” tegas pria yang sering disapa panglima politik ini.
“Anggota DPRD itu disumpah mengawasi, menyalurkan aspirasi rakyat. Tegas itu dalam undang-undang, nah kalau kita dicap sebagai stempel? Kata-kata ini hanya untuk internal partai Nasdem, tapi kalau ada yang lain tersinggung lebih bagus,” lanjut RA.
Sehingganya, RA mengajak seluruh Anggota Fraksi Nasdem untuk kembali ke jalan yang benar sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo.
“Untuk fraksi Nasdem, di momen hari ulang tahun pak Rahmat Gobel ini mari kita hijrah, kembali ke jalan yang lurus. Kembali kepada fitrah sebagai anggota DPR yang memiliki tiga fungsi, legislator bersama pemerintah, kontroling dan hak budget,” tandas RA.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau