Kontras.id (Pohuwato) – Persoalan PETI yang selama ini menjadi polemik di Kabupaten Pohuwato mendapat tanggapan dari tokoh masyarakat Pohuwato, Yusuf Mbuinga. Menurutnya, persoalan ini menjadi sebuah permasalahan nasional karna terkait tuntutan ekonomi yang tidak stabil di masa pandemi yang dihadapi negara saat ini.
Yusuf Mbuinga menjelaskan, setelah dianalisa kembali tentang permasalahan aktivitas pertambangan di daerah Kabupaten Pohuwato, aktivitas pertambangan ini akan terus berjalan ketika WPR dan IPR belum terealisasi.
“Kenapa saya katakan seperti ini, karna di masa pandemi Covid-19, kondisi ekonomi masyarakat tidak stabil sehingganya banyak masyarakat yang beralih profesi akibat usahanya tutup, semua diakibatkan oleh kondisi pandemic Covid-19. banyak masyarakat yang menjadi pengangguran dan beralih keusaha pertambangan untuk memenuhi kehidupan keluarganya,” ujarnya.
“Olehnya persepsi pribadi saya, bahwa tambang merupakan solusi oleh masyarakat pada hari ini, selama WPR dan IPR belum terealisasi, secara berjenjang oleh pemerintah pusat pemerintah provinsi dan pemrintahan kabupaten Pohuwato,” pungkasnya.