Kontras.id, (Gorontalo) – Kepala Desa Pilobuhuta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Hamzah Meloku akui jika dirinya pernah main judi dan meminum minuman keras.
Hal ini ditegaskan Hamzah saat menghadiri undangan rapag dengar pendapat yang dilaksanakan oleh Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo bersama Camat Batudaa dan OPD terkait di ruang rapat paripurna, Senin (28/06/2021).
“Sebelum kepala desa saya sering main judi dan ngemiras. Saat Kades periode pertama, 2016-2017 saya penah main judi tapi itu yang terakhir,” tegas Hamza.
Saat ditanya oleh anggota Komisi I Jayusdi Rivai tentang foto perjudian yang telah viral di media, Hamzah mengaku bahwa foto tersebut adalah foto lama yang baru saja diviralkan.
“Menurut saya itu foto lama sebelum menjabat Kades. Saya juga kaget, karena saya selama ini sudah tidak pernah main lagi,” tutur Hamzah.
Baca Juga : Foto Oknum Kades di Gorontalo Diduga Asyik Main Judi Berdar di WhatsApp
Salah satu warga Pilobuhuta, Ican Wantu (29) membantah penjelasan kepala desanya. Kata Ican, foto perjudian yang beredar di media social tersebut terjadi pada Bulan Februari 2021.
“Itu bukan foto lama, tapi foto yang terjadi di bulan februari tahun ini, sebab saya ada di foto itu ikut main. Seluruh orang yang di dalam foto itu dan tempat kami main saya ingat betul, tapi hari dan tanggal saya lupa,” tegas Ican.
Jayusdi yang mendengarkan bantahan itu langsung bertanya mengapa Ican meyakini bahwa itu terjadi pada bulan februari kemarin, sementara ia tidak mengingat hari dan tanggalnya? Ican menjawab, bahwa uang yang dia gunakan untuk main judi bersama kepala desanya pada saat itu hanya dipinjam dari temannya.
“Kenapa saya ingat bulan februari, karena uang yang saya pinjam dari teman untuk main itu hanya dikasih jangka sebulan untuk mengebalikannya. Dan uang itu saya bayar bulan maret kemari,” jawab Ican.
Baca Juga : DPRD Kabgor Minta Pemda Selidiki Dugaan Keterlibatan Kades Pilobuto Main Judi
Mendengar seluruh penjelasan dari semua pihak yang hadir, Ketua Komisi l DPRD Kabupaten Gorontalo, Syarifudin Bano meminta pemerintah daerah agar membentuk tim investigasi untuk mencari kebenaran penjelasan kedua belah pihak.
“Pemerintah harus menggali informasi dari seluruh yang ada dalam foto dan pemilik tempat, sehingganya perlu membetuk tim investigasi guna menyelsaikan perkara ini,” tandas Syarifudin.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau