Kontras.id (Pohuwato) – 3 Bulan 18 hari sudah, Syarif Mbuinga menanggalkan jabatanya sebagai Bupati Pohuwato. Tak hanya berprestasi, satu dekade sebagai kepala pemerintahan yang tanpa sekat dengan masyarakatnya membuat “Pasisa” sapaan Akrab mantan Ketua DPRD Pohuwato itu sangat dekat dengan semua kalangan. keberpihakan program dan kebijakanya yang terus memprioritaskan masyarakat bawah, membuat Pasisa kian dirindukan masyarakat Pohuwato.
Untuk mengobati kerinduanya bersama masyarakat, Baru-baru ini Pasisa berkesempatan menyapa masyarakat pohuwato melalui kegiatan temu sapa masyarakat dan sejumlah kepala desa Se-kabuapaten Pohuwato, yang dilaksanakan di Aula Desa Motolohu Selatan, Kecamatan Randangan, Selasa 01/06/2021.
Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sirwan Mohi menyebutkan, agenda silaturahmi yang dilaksanakan tersebut atas permintaan seluruh kepala desa dari Kecamatan Wanggarasi, Taluditi, Randangan, Duhiadaa, Buntulia, Marisa, Paguat hingga Dengilo.
“Memang kegiatan ini inisiasi kami kepala-kepala desa karena memang Sosok Pak Syarif akan selalu kami rindukan. Dan tentu pengalaman beliau selama di pemerintahan akan sangat kami butuhkan untuk kemudian bisa kami implementasikan dalam pengelolaan pemerintahan desa yang kami pimpin,” Tutur Shirwan.
Dalam kesempatan itu, Syarif juga berbagi pengalaman dirinya harus dirawat intensif karena terkonfirmasi covid-19, belum lama ini. Tak lupa, dirinya pun mengingatkan kepala desa untuk terus mengedukasi warga bahwa pentingnya menjaga kesehatan, dan selalu memperhatikan hal-hal yang dapat mendekatkan diri dengan Covid-19.
“Sebisa mungkin kita selalu menjaga imun tubuh dan kesehatan tubuh kita. Awalnya saya sedikit tidak percaya dengan Virus ini, setelah apa yang menimpa saya kemarin, barulah saya sadar benar adanya karena di perhadapkan dengan virus seperti itu,” terang Syarif.
“Sesak nafas berkepanjangan, hilang penciuman, begitu juga dengan rasa di lidah. Serasa diri ini tak bisa berbuat apa-apa” tuturnya seraya menambahkan.
“Andai saja saya tidak di vaksin, mungkin yang saya rasakan lebih parah dari apa yang saya rasakan kemarin. Banyak di luar sana membicarakan soal vaksin tidak penting, tapi hari ini dengan adanya vaksin saya justru sedikit terbantukan bahkan bisa melewati fase itu,” imbuhnya.
Penulis : Hitler Simanungkalit