Kontras.id (Pohuwato) – Pelaksanaan razia di Lapas Pohuwato digelar secara tertutup. Bahkan para awak media pun di larang untuk masuk meliput.
Hal ini mengundang reaksi kekecewaan dari para kuli tinta tersebut. Mengingat sebelumnya, pihak Lapas sudah mengundang wartawan untuk meliput pelaksanaan razia itu melalui surat.
Ketua Aliansi Jurnalis Pohuwato, Jundi Dai, mengatakan razia tersebut, seakan ada yang disembunyikan, dan pihak Kemenkumham RI Kantor Wilayah Gorontalo pun menutup akses Wartawan yang hendak meliput.
“Kami di undang secara resmi, jelas sangat kecewa dan menganggap pihak penyelenggara razia terkesan tidak transparan dan tertutup, ada apa?. Atau ada yang sengaja di sembunyikan,” ucap Jundi Dai, kepada media ini.
Menurut Jundi, pihaknya merasa kecewa dengan perlakuan seperti itu, karena tak satupun pihak awak media yang di undang meliput, masuk kedalam.
“Kita di minta datang tepat waktu 10 menit sebelum razia, itu sudah kita penuhi, hingga tiba pelaksanaan razia tak satupun wartawan di izinkan masuk, jelas saya dan teman lainnya kecewa” beber Jundi dengan hati penuh kecewa.
“Banyak kegiatan kita jauh lebih penting dari razia ini, kalau tau di perlakuakan begini saya dan teman-teman tidak datang” tegas Jundi.
Terakhir, kata Jundi, karena merasa tak dihargai maka pihaknya bersama teman-teman jurnalis lainnya meninggalkan lokasi Lapas Pohuwato.
“Kami memilih untuk balik, karena untuk apa kami hadir ditempat tersebut, kalau hanya duduk-duduk seperti orang terlantar, intinya ini adalah bentuk penghinaan.” Tandas Jundi.
“Jika hanya sebatas pencitraan yahh , tinggal kirim foto sama narasinya saja, bila perlu kita bumbu agar menjadi berita yang luar biyasa” pungkasnya.
Penulis : Tim Kontras.id