Kontras.id (Kabupaten Gorontalo) – Guna menghindari permasalahan keuangan daerah seperti yang terjadi di tahun 2020, Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Arifin Kilo meminta pemerintah daerah menghitung saja Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang real, bukan yang belum pasti.
Hal ini ditegaskan oleh ARifin saat mengikuti rapat kerja awal tahun antara Komisi ll dan Badan Keuangan Kabupaten Gorontalo, di ruang Dulohupa, Rabu 06/01/2020. Arifin menuturkan, hari ini Badan Keuangan tampil terbuka dan berani soal rencana perhitungan PAD.
“Saya tertarik dengan yang dikatakan tadi, bahwa kita masih punya kue tapi tinggal dos, kuenya sudah tidak ada. Artinya kita tidak menghitung pendapatan tapi kita sudah menghitung pengeluaran terlebih dulu, sementara pendapatan masuknya tidak real,” tutur Arifin.
Menurut Arifin, di keuangan itu hanya ada dua, pendapatan dan pengeluaran belanja. Kemarin kata dia, Keuangan memaksa menghitung belanja terlebih dulu tanpa memprediksi pendapatan yang pasti. Sehingga pada saat kondisi pemasukan tidak stabil semua kasak kusuk dan merasa benar.
“Kami pun kena imbas dari semua itu, sehingga kami berharap di 2021 tidak ada lagi demikian. Kita bicara yang real, bukan dalam hayalan,” tegas Aleg Golkar ini.
Arifin menambahkankan, jika cara perhitungan PAD nya tidak diubah, maka kejadian di 2020 kemarin pasti akan terulang kembali.
“Kenapa ini kami tegaskan, agar jangan sampai pada perjalanan nanti kondisi kemarin terjadi lagi,” pungkas Arifin.
Penulis : Rollink Djafar
Editor : Anas Bau
