Kontras.id (Gorut) – Kodim 1314 Gorontalo Utara turunkan 80 personil guna membantu dan mengevakuasi korban banjir di 2 titik Kecamatan Sumalata Timur dan Kecamatan Monano.
Dandim 1314 Gorut Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias kepada awak media mengungkapkan, 80 personil yang telah diturunkan di 2 titik, yakni Kecamatan Sumalata Timur dan Kecamtan Monano guna membantu pemerintah daerah untuk mengevakuasi korban banjir.
“Sejak beberapa hari lalu hingga sampai sekarang, kami telah menurunkan personil. Kebetulan ada 2 kecamatan yang terdampak, maka kita turunkan personil yang ada di Koramil,” ungkap Dandim.
“Untuk Sumalata Timur ada 30 personil, sementara Monano yang dikerahkan dari Koramil Kwandang 35 personil pasukan inti dan ditambah 15 personil. Selain mengkerahkan pasukan, kami juga memngucurkan bantuan sembako,” sambung Dandim.
Letkol Arm Firstya menagatakan, pihaknya terus bersinegi dan bergandeng tangan dengan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat. Pada dasarnya kata Firstya, dalam melaksanakan operasi penanganan bencana alam, kita tidak bisa egois dan harus bersatu membantu masuyarakat.
“Untuk seluruh komponen yang ada, Allhamdulilah semuanya sudah turun dilapangan. Namun mungkin dapat bisa dioptimalkan lagi, mengingat pasca bencana banya warga yang membutuhkan bantuan. Kita mengantisifasi situasi yang masih belum kondusif seperti hari ini masih mendung dan angin cukup kencang,” kata Firstya.
Firstya mengaku, pihaknya belum memiliki tenaga kesehatan, namun dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Korem 133 Nani Wartabone Gorontalo untuk tenaga kesehatan.
“Korem memiliki karun kitban dan beberapa personil sudah diturunkan untuk membantu penangan terhadap warga yang sakit. Kita siapkan droping obat-obatan. Untuk pendirian posko itu sendiri kami masih terus berkoordinasi, mengingat dari sejak awal saya survei lokasi kita masih kesulitan untuk mendirikan tenda karena hamper semua terkena banjir,” tutur Firstya.
“Saya berharap kepada warga untuk selalu siaga waspada. Saya pula menghimbau apa bila memang tidak bisa ditempati lagi mungkin dievakuasi ketempat area yang aman, khusunya untuk anak-anak dan lansia,” tambah Firstya.
Penulis : M. Agus Lamatenggo
Editor : Anas Bau